442 Jemaah Haji Kloter yang Diancam Bom Kembali ke Jakarta Hari Ini

- Sebanyak 442 jemaah haji asal kloter DKI Jakarta yang menjadi penumpang Saudi Airlines SV-5276 akhirnya diterbangkan kembali ke Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng pada Rabu (18/6/2025).
- Ratusan jemaah haji yang berasal dari Depok dan Bekasi itu kembali ke Jakarta dengan menumpang pesawat yang sama.
Jakarta, IDN Times - Sebanyak 442 jemaah haji asal kloter DKI Jakarta yang menjadi penumpang Saudi Airlines SV-5276 akhirnya diterbangkan kembali ke Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng pada Rabu (18/6/2025). Mereka dapat kembali usai pesawat dinyatakan steril dan tidak ada muatan bom di dalamnya.
Ratusan jemaah haji yang berasal dari Depok dan Bekasi itu kembali ke Jakarta dengan menumpang pesawat yang sama.
"Seluruhnya diberangkatkan dengan pesawat yang sama dengan kemarin dan take off pukul 08.30 WIB," ujar humas Kakanwil Kementerian Agama Sumatra Utara, Imam Mukhair ketika dikonfirmasi pada hari ini.
Ia menambahkan ratusan jemaah haji semalam diinapkan di empat hotel berbeda. Kedatangan mereka ke Jakarta tertunda lantaran pesawat yang ditumpangi mendapat ancaman bom yang sudah berada di dalam pesawat. Ancaman itu disampaikan lewat surat elektronik ke PT Angkasa Pura.
Apakah pelaku yang mengirimkan ancaman sudah berhasil diidentifikasi?
1. Pengirim email ancaman bom terdeteksi dari India

Sementara, Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Medan, Asri Santosa menjelaskan surat elektronik itu diterima sekitar pukul 07.30 WIB pada Selasa kemarin. Ketika itu, posisi pesawat masih berada di udara. Di dalam email itu disebutkan bom akan diledakan ketika pesawat mendarat di Jakarta.
"Ada sebuah email yang masuk ke (Kemenhub) Jakarta. Kemudian di situ ada ancaman bom. Di situ dijelaskan bahwa pesawat akan diledakkan ketika nanti landing di Jakarta," ujar Asri ketika memberikan keterangan pers di Bandara Kualanamu, Medan pada Selasa malam.
Menanggapi ancaman itu, pihak bandara segera mengaktifkan Emergency Operation Center (EOC) dan mengarahkan pesawat untuk mendarat darurat di lokasi terdekat, yaitu Bandara Kualanamu. Pesawat mendarat dengan aman sekitar pukul 10.44 WIB.
"Kami langsung berkoordinasi dengan aparat, terutama Kepolisian, TNI Angkatan Udara, TNI Darat, dan petugas Avsec," katanya.
Setibanya di bandara, seluruh penumpang dievakuasi dan pemeriksaan menyeluruh dilakukan terhadap pesawat oleh tim gabungan yang terdiri dari Jibom, Kodam, dan Pasukan Khas TNI AU (Paskhas).
2. Pesawat Saudi Airlines dinyatakan aman dari ancaman bom

Sementara, Kapolda Sumatra Utara Irjen Whisnu Hermawan Februanto mengatakan, pesawat Saudi Airlines yang mendarat darurat karena mendapat ancaman bom di Bandara Kualanamu, Deli Serdang dinyatakan aman.
"Hasil sementara dari kegiatan pengecekan oleh Jibom Brimob Polda Sumut, Kodam I Bukit Barisan dan Paskhas saat ini posisi pesawat dinyatakan clear," ujar Whisnu ketika memberikan keterangan pers.
Ia mengatakan, dalam pemeriksaan gabungan itu tidak menemukan barang yang mencurigakan baik di kabin maupun barang-barang yang diangkut di pesawat tersebut. Sedangkan, terkait kronologi dan latar belakang peristiwa ancaman bom masih didalami oleh pihak kepolisian.
"Ini masih pendalaman dari informasi Jakarta dan Jeddah," tutur dia.
Sementara, Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen Rio Firdianto menuturkan, koordinasi antar instansi telah berjalan optimal sejak awal, dan seluruh area pesawat kini dinyatakan aman.
3. Kementerian Agama berkoordinasi dengan Saudi Airlines agar tetap jaga ritme penerbangan

Sementara, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief bersyukur membaca keterangan Kapolda Sumut Irjen Wishnu Hermawan Februanto. Berdasarkan hasil pemeriksaan, dinyatakan pesawat itu steril dari benda bermuatan bom.
PPIH Arab Saudi, kata Hilman, terus melakukan koordinasi dengan pihak Saudia Airlines terkait dengan rencana penerbangan jemaah haji Indonesia. Salah satu yang perlu dikoordinasikan, yakni soal ritme penerbangan kepulangan jemaah haji dari Saudi.
"Kemenag terus berkoordinasi dengan pihak Saudia Airlines untuk tetap menjaga ritme penerbangan pemulangan jemaah di kelompok terbang berikutnya," ujar Hilman seperti dikutip dari situs resmi Kemenag, Rabu (18/6).