Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

300 Juleha Diterjunkan di DKI Jakarta Demi Sembelih 69 Ribu Ekor Hewan Kurban

IMG-20250605-WA0052.jpg
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung cek sapi kurban di DharmaJaya, Kamis (5/6/2025)/ IDN Times Dini Suciatiningrum
Intinya sih...
  • Penjual hewan kurban diingatkan untuk jaga kebersihan dan kesehatan hewan serta lingkungan.
  • Darah hewan kurban tidak boleh dibuang di saluran umum, harus dikelola dengan baik dan disiram dengan karbol atau disinfektan.
  • Pemeriksaan hewan kurban dilakukan secara fisik dan melalui uji laboratorium untuk mengantisipasi penyakit atau cemaran bahan berbahaya.

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menurunkan 300 Juleha atau Juru Sembelih Halal dan 90 dokter hewan untuk menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.

Pramono memperkirakan hewan yang akan disembelih di Jakarta kurang lebih sebanyak 69 ribu ekor. Sementara, di Perumda Dharma Jaya menyiapkan 1.200 ekor.

"Untuk persiapan kurban ini, Jakarta terus terang sudah dipersiapkan dari jauh hari. Kami juga menurunkan Juleha sebanyak 300 orang. Selain itu, ada 90 dokter hewan yang dikoordinasikan, sehingga Jakarta sudah sangat siap menyambut Idul Adha dan sama sekali tidak ada kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)" ujar Pramono di Jakarta Timur, Kamis (5/6/2025).

1. Penjual hewan kurban jaga kebersihan

IMG-20250605-WA0051.jpg
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung cek sapi kurban di DharmaJaya, Jakrarta Timur, Kamis (5/6/2025)/ Dok Humas Pemprov DKI

Pramono berpesan agar para pelaku usaha hewan kurban menjaga kesehatan hewan dan kebersihan lingkungan. Dia berharap Idul Adha kali ini tak ada masalah dan hewannya bebas dari penyakit.

"Kepada pelaku usaha yang menjual dan menampung hewan kurban, agar menaati ketertiban umum, menjaga kebersihan lokasi, serta memastikan hewan yang dijual atau ditampung terpenuhi kebutuhan makan serta minumnya, terlindungi dari bahaya. Mudah-mudahan pelaksanaan Idul Adha besok berjalan dengan baik dan tidak ada permasalahan di lapangan," jelas Pramono.

2. Darah hewan tidak boleh dibuang di saluran umum

IMG-20250605-WA0046.jpg
Ilustrasi sapi kurban/ IDN Times Dini Suciatiningrum

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Hasudungan A Sidabalok, mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup terkait pengelolaan limbah kegiatan kurban. Sinergi ini diperlukan untuk mengedukasi para pemotong hewan kurban agar darah hewan tidak dibuang ke saluran umum, melainkan ke dalam septic tank.

"Limbah padatnya juga harus dikumpulkan di suatu tempat. Nantinya, kami akan berkoordinasi dengan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) kelurahan agar limbah tersebut segera dibuang ke tempat yang telah ditentukan," katanya.

"Selain itu, darah hewan sebaiknya segera disiram dan diberikan karbol atau disinfektan lainnya agar tidak mencemari lingkungan," lanjutnya.

3. Pemeriksaan hewan secara fisik dan laboratorium

IMG-20250605-WA0069.jpg
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung salurkan sapi kurban di Tambora, Kamis (5/6/2025)/ IDN Times Dini Suciatiningrum

Hasudungan menyatakan, pemeriksaan hewan kurban dilakukan secara fisik dan melalui uji laboratorium terhadap sampel darah, tanah, dan daging untuk mengantisipasi kemungkinan adanya penyakit atau cemaran bahan berbahaya.

Pemeriksaan terus dilakukan hingga H+3 atau selesai hari tasyrik oleh tenaga pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us