7 Fakta Usai Pemerintah Umumkan Virus Corona Mewabah di Indonesia

Jakarta, IDN Times - Munculnya kasus pertama virus corona di Indonesia, menimbulkan kekhawatiran di masyarakat atas penyebaran virus asal Wuhan, Tiongkok itu. Khususnya mereka yang berdekatan dengan tempat tinggal korban dan rumah sakit yang merawat pasien yang berdomisili di Depok, Jawa Barat itu.
Tak hanya muncul kekhawatiran akan tertularnya virus mematikan itu, masyarakat juga berbondong-bondong membeli bahan pangan dan masker, hingga persediaan barang tersebut langka di pasaran.
Selain itu, perkantoran juga mulai meningkatkan pemeriksaan suhu tubuh karyawannya, untuk mencegah penyebaran virus yang belakangan bernama Covid-19 itu. Bahkan, beberapa sekolah swasta ada yang meliburkan beberapa hari ke depan, untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Berikut fakta-fakta atau peristiwa yang terjadi, setelah pemerintah mengumumkan pasien positif virus corona untuk pertama kalinya di Indonesia, berdasarkan penelusuran IDN Times:
1.Kelangkaan masker dan sabun pencuci tangan di apotek maupun supermarket

Setelah pemerintah mengumumkan kasus virus corona pertama di Indonesia, masyarakat berbondong-bondong membeli masker dan hand sanitizer atau sabun pencuci tangan seperti di apotek atau supermarket.
Fenomena tersebut menyebabkan jumlah masker dan hand sanitizer di pasaran menjadi langka dan sulit didapatkan. Akibatnya, harga pun melonjak hingga berkali lipat.
"Semenjak virus corona, permintaan masker meningkat drastis, ada aja setiap hari yang nanyain masker, padahal kita sudah habis sejak satu bulan lalu," ucap seorang penjaga Apotek di Roxy Depok, Jawa Barat, kepada IDN Times, Selasa (3/3).
2.Perkantoran mulai menyediakan hand sanitizer

Sebagai upaya pencegahan virus corona, beberapa perkantoran di wilayah Jakarta mulai menyediakan masker dan hand sanitizer yang dapat digunakan bagi karyawan atau pengunjung, pada saat masuk atau hendak meninggalkan kantor.
Karyawan atau pengunjung gedung perkantoran juga terlihat mendadak mulai rajin menggunakan hand sanitizer dan banyak yang memakai masker.
3.Masyarakat ramai-ramai memborong bahan makanan di pusat perbelanjaan

Munculnya pasien virus corona di Indonesia juga menyebabkan masyarakat dilanda kepanikan, hingga mereka berbondong-bondong ke pusat perbelanjaan untuk membeli persediaan bahan makanan dalam jumlah banyak.
Banyak supermarket yang tutup hingga malam hari, karena harus melayani banyak pembelian dari masyarakat seperti di Jakarta, Depok, dan Bekasi.
4.Penambahan rumah sakit rujukan untuk pasien virus corona

Kementerian Kesehatan berencana menambah 32 rumah sakit rujukan untuk menangani pasien virus corona di seluruh Indonesia, yang sudah dilengkapi dokter spesialis dan sesuai prosedur yang berlaku.
“Sudah disiapkan, akan diperluas melihat potensi itu. Nanti ada 32 akan ditambah menjadi rumah sakit rujukan. Disiapkan untuk menjadi rujukan flu,” ucap Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Bambang Wibowo, Senin (2/3).
Seluruh biaya perawatan pasien virus corona juga akan ditanggung pemerintah, baik kepada suspect maupun masyarakat yang positif terkena virus corona.

5. Polisi akan tindakan tegas oknum penimbun masker

Akibat kelangkaan persediaan masker di pasaran, banyak oknum yang memanfaatkan sebagai peluang bisnis. Dengan membeli masker dalam jumlah banyak dan menimbunnya di suatu tempat, kemudian dijual kembali dengan harga yang relatif mahal.
“Kalau ada pengusaha yang menimbun bahan pokok di saat kondisi negara lagi kurang bagus, tentu itu ada pidananya,” ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, dan Perdagangan (KUKMP) Elizabeth Ratu Rante Allo, Jakarta, Rabu (19/2).
6.Pemerintah mengimbau masyarakat tidak mendatangi keramaian

Pemerintah mengimbau kepada masyarakat agar menghindari tempat-tempat keramaian, guna mencegah penularan virus corona. Bahkan, tidak sedikit acara yang digelar pemerintah terpaksa dibatalkan.
Seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengatakan tidak akan mengeluarkan izin untuk kegiatan yang mendatangkan orang dalam jumlah yang besar.
"Pemprov juga tidak akan mengeluarkan perizinan baru untuk kegiatan perkumpulan orang dalam jumlah yang besar, dan yang sudah terlanjur keluar izinnya, akan di-review kembali," ujar Anies, Senin (2/3).
Pemprov DKI Jakarta juga memberikan informasi secara rutin kepada masyarakat, apabila ada informasi terkait virus corona di tempat tertentu agar segera dihindari.
7.Pengecekan suhu tubuh bagi penumpang MRT
Sebagai upaya menghindari penyebaran virus corona, PT MRT Jakarta juga mengeluarkan kebijakan baru, dengan melakukan pemeriksaan suhu badan penumpang yang hendak menggunakan layanan transportasi umum MRT.
"Pemeriksaan akan dilakukan di setiap area pintu masuk stasiun. Bagi penumpang yang menunjukkan gejala demam tinggi tidak diperbolehkan masuk ke area stasiun MRT Jakarta," ujar Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhamad Kamaludin, Senin (2/3).
Sama seperti bandara dan pelabuhan, beberapa perkantoran juga mulai menerapkan pemeriksaan suhu tubuh bagi karyawan atau pengunjung, setelah pengumuman kasus virus corona pertama di Indonesia. Seperti gedung-gedung perkantoran yang terdapat pekerja asing.