7 Jurus Idris Kurangi Pengangguran dan Kemiskinan di Depok

Depok, IDN Times - Pemerintah Kota Depok berusaha meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tiap tahunnnya. Sejumlah strategi akan dilakukan untuk mewujudkan peningkatan ekonomi, salah satunya mengembangkan ekonomi media arts.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris, mengatakan Pemkot Depok berusaha memperkuat strategi dan arah kebijakan pembangunan ekonomi. Begitu pun pada tahun ini, Pemkot berupaya melakukan pengembangan ekonomi kreatif bidang media arts.
“Pengembangan ekonomi kreatif bidang media arts menjadi lokomotif pengembangan sub sektor ekonomi kreatif lainnya,” ujar Idris, Jumat (25/8/2023).
1. Akan menyelaraskan mismatch dunia kerja dengan dunia pendidikan

Idris menuturkan, sejumlah program di Pemkot Depok telah disiapkan untuk menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan. Pemkot akan berusaha meningkatkan daya beli masyarakat.
“Penurunan angka pengangguran melalui penyelesaian mismatch kebutuhan dunia kerja dan dunia pendidikan,” tutur dia.
Untuk menyelaraskan mismatch tersebut, Pemkot Depok bekerja sama kemitraan dalam kurikulum pendidikan, untuk mencegah kesenjangan antara dunia kerja dengan dunia pendidikan.
"Nantinya akan berorientasi pada pasar kerja, pemagangan dan penempatan kerja melalui forum fasilitasi,” kata Idris.
2. Mengambangkan urban farming

Idris menjelaskan, Pemkot Depok berusaha mendorong bertumbuhnya wirausaha rintisan baru di bidang industri kreatif, dan pembangunan infrastruktur yang bersifat padat karya.
Selain itu, Pemkot Depok juga mengembangkan pertanian perkotaan (urban farming) secara merata sesuai potensi wilayah.
“Nantinya akan ada sentuhan teknologi guna menambah nilai ekonomi, maupun potensi agrowisata,” jelas Idris.
3. Pemkot Depok akan menciptakan iklim investasi terbuka

Idris menyebut, Pemkot Depok juga akan melakukan perbaikan infrastruktur ekonomi kota, sistem, hingga jaringan distribusi barang.
Pengembangan pasar dalam dan luar negeri pun dilakukan, menciptakan iklim investasi yang terbuka dan efisien melalui kemudahan layanan perizinan dan non-perizinan berbasis layanan digital. Begitu pula dengan mengembangkan pusat pertumbuhan baru, pun dilakukan.
“Kami pun akan mengoptimalkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan sumber pendanaan lain, serta kerja sama pembangunan,” tutup Idris.