Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 "Logika" Aneh Para Teroris, Masuk Akal Gak Sih?

Sumber Gambar: kisahmuslim.com

Peristiwa pengeboman di kawasan Sarinah yang terjadi beberapa waktu lalu menyisahkan pilu yang berkepanjangan. Nyawa manusia melayang dengan begitu gampang. Aksi teror ini memberikan dampak trauma bagi banyak orang. 

Mungkin banyak dari kita yang bertanya-tanya, "Sebenarnya apa sih yang ada di kepala mereka?".

Berikut ini mungkin adalah logika-logika aneh dan gak masuk akal yang mengerogoti kepala kepala para pelaku teroris yang tak berperikemanusiaan.  

1. Pelaku teror merasa bisa masuk surga dengan bom bunuh diri. 

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160120/te-tempo-a988fc2a669498d43fb6a965645eda49.jpg

Mereka berpikiran bahwa aksi terorisme bisa menjaminnya masuk surga. Padahal hal ini tak benar. Melakukan pengeboman di negara yang aman dan damai tak beda dengan pembunuhan berdarah dingin. 

2. Mereka berpikir bahwa mereka sedang berjuang atas nama kebaikan.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160120/te-okezone-c001db379473af7033bb73f1f0948193.jpg

Para teroris berjuang di garis keras atas nama kebaikan. Padahal membunuh nyawa orang tak bersalah, meresahkan banyak orang, menciptakan ketakutan, dan menciptakan mindset bahwa kekerasan adalah segalanya bukanlah perjuangan yang membawa kebaikan.

3. Mereka begitu gampang memberikan label orang-orang yang salah. Padahal mereka bukan Tuhan!

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160120/te-liputanislam-7a12458f917486f2644da641c7a204c8.jpg

Para teroris begitu mudah untuk mengkotak-kotakan dan kemudian mengkategorikan mana lawan dan mana kawan. Mereka juga terlalu mudah untuk men-judge orang. Padahal mereka jelas-jelas bukan Tuhan yang tahu "rapot" setiap orang. Kita seharusnya menghormati siapapun, dari ras apapun, agama apapun dan dari suku manapun.

4. Mereka berpikir hidup ini keras dan semua harus diselesaikan dengan jalan kekerasan.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160120/150929010teroris-ilustrasi-6ff7d6df16843ebb1dd3abd0a1cc8224.jpg

Semua orang juga tahu kalau hidup ini keras. Tapi itu bukan alasan kita untuk mengambil jalan kekerasan dalam mengatasi setiap masalah yang ada. Hidup boleh keras, namun kita harus tetap berjuang di jalan yang benar tanpa merugikan sesama.

5. Mereka berpikir hidup ini tidak adil. 

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160120/teroris-rencanakan-seranga-ke-as-inggris-dan-kanada-433e6390d75fdef41b77f918c75766c3.jpg

Setiap orang diciptakan dengan nasibnya masing-masing. Ada yang kaya, miskin, sederhana, menengah dan lain-lain. Iri hari dan dengki dengan kenikmatan orang lain juga kerap kali memicu aksi terorisme. Padahal, apapun yang kita miliki nantinya juga akan dipertanggungjawabkan sendiri-sendiri. Itu bukan berarti hidup ini tidak adil. Namun seharusnya itu mengajarkan kepada kita tentang arti syukur yang sebenarnya.

6. Menjadi teroris adalah jalan pintas menemukan jati diri.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160120/te-klimg-c7285117bb9e96ffece8aac5d1e443e5.jpg

Menjadi seorang teroris adalah jalan pintas dalam menemukan jati diri. Namun, coba berpikir ulang, Apakah membunuh orang lain adalah tindakan yang baik? Apakah menebarkan teror pada sesama juga adalah hal yang dibenarkan?  

7. Teror, menurut mereka, adalah cara tercepat dan termudah mencapai tujuan.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160120/te-bbc-8211c379be76a4444e31670c1418c63a.jpg

Menurut kacamata teroris ini adalah cara termudah mencapai tujuan. Entah tujuan apa yang mereka kejar. Padahal, pada akhirnya mereka akan menjadi buronan, dikejar-kejar polisi dan hidup dengan penuh keresahan dan kekhawatiran. Bagaimana mungkin tujuan tersebut bisa tercapai apabila hidup tidak tenang?

Terorisme adalah ideologi bikinan manusia. Hal ini tidak ada kaitannya dengan agama tertentu. Karena pada dasarnya, semua agama juga memang menentang logika-logika yang mereka terapkan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizal
EditorRizal
Follow Us