758.791 Warga Tinggalkan Jakarta Pakai KA, Baru 514.823 yang Kembali

- 758.791 warga meninggalkan Jakarta dengan kereta api selama arus mudik Lebaran 2025
- Hanya 514.823 orang tercatat kembali ke Ibu Kota, menunjukkan mobilitas cukup besar ke luar kota
- Kebijakan Work From Anywhere (WFA) memungkinkan masyarakat untuk kembali ke Jakarta secara bertahap dan tidak terburu-buru
Jakarta, IDN Times - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyebut sebanyak 758.791 warga telah meninggalkan Jakarta dengan moda transportasi kereta api selama periode arus mudik Lebaran 2025. Namun menurut data KAI, baru 514.823 orang yang tercatat kembali ke Ibu Kota.
"Sebanyak 758.791 penumpang telah meninggalkan Jakarta melalui stasiun-stasiun wilayah Daerah Operasi 1 (Daop 1) sejak dimulainya masa angkutan Lebaran 2025 pada 21 Maret hingga 6 April 2025 pukul 24.00 WIB," kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba di Jakarta, dalam keterangannya, Selasa (8/4/2025).
Dia mengatakan, data itu menunjukkan bahwa arus balik ke Jakarta masih akan terus berlangsung, mengingat jumlah penumpang yang kembali masih lebih sedikit dibandingkan dengan yang telah berangkat.
Meski demikian, KAI mencatat pergerakan penumpang selama arus balik Idul Fitri 1446 Hijriah ini berlangsung relatif merata dan tidak terkonsentrasi pada satu atau dua hari tertentu saja.
1. Kebijakan WFA dari pemerintah selama periode mudik lebaran berpengaruh

Kondisi ini, kata Anne, tidak terlepas dari kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang diberlakukan pemerintah hingga 8 April 2025.
"Kebijakan ini memungkinkan masyarakat untuk kembali ke Jakarta secara bertahap dan tidak terburu-buru sehingga kepadatan arus balik dapat terkelola lebih baik," ujarnya.
Tren kedatangan penumpang ke Jakarta melalui stasiun KA mulai menunjukkan peningkatan signifikan sejak 2 April 2025. Pada tanggal tersebut, tercatat sebanyak 41.727 penumpang tiba di berbagai stasiun Daop 1 Jakarta.
Angka tersebut meningkat menjadi 49.499 penumpang pada 3 April dan terus naik menjadi 52.564 pada 4 April.
Puncak kedatangan terjadi pada 5 dan 6 April 2025, masing-masing dengan jumlah penumpang datang sebanyak 52.651 dan 52.699 orang.
2. Masih ada mobilitas yang cukup besar ke luar kota sepekan setelah lebaran

Berdasarkan angka penjualan tiket sementara hingga Senin pagi, diperkirakan masih akan ada 51.452 penumpang yang datang ke Jakarta pada 7 April, menjadikan volume kedatangan tetap tinggi meski puncak arus balik yang diprediksi telah lewat.
Sementara itu, pada 6 April 2025 jumlah penumpang yang berangkat dari Jakarta masih cukup tinggi, yakni sebanyak 38.109 orang. Ini menunjukkan meskipun sebagian masyarakat sudah mulai kembali ke Jakarta, masih ada mobilitas yang cukup besar ke luar kota.
Anne menyatakan kelancaran arus balik tahun ini tidak lepas dari dampak positif kebijakan WFA.
Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, arus balik kali ini jauh lebih terkendali. "Tidak ada lonjakan besar dalam satu hari dan penumpang tersebar secara merata selama beberapa hari," tutur Anne.
3. Sebanyak 4.342.698 tiket telah terjual

Hingga 7 April 2025 pukul 07.00 WIB, KAI mencatat sebanyak 4.342.698 tiket telah terjual, setara dengan 95 persen dari total kapasitas tempat duduk yang disediakan.
Dari jumlah tersebut, 3.662.456 tiket KA Jarak Jauh terjual dengan tingkat okupansi 106 persen. Sedangkan 680.242 tiket KA Lokal terjual dengan okupansi 59 persen.
Dalam periode 21 Maret hingga 6 April 2025, total 3.634.782 penumpang telah dilayani oleh KAI, baik melalui KA Jarak Jauh maupun KA Lokal. Angka ini menjadi bukti tingginya minat masyarakat terhadap layanan transportasi kereta api yang aman, nyaman dan efisien.
Keberhasilan pengelolaan arus mudik dan balik ini juga tidak terlepas dari kesiapan seluruh jajaran KAI dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Mulai dari penambahan perjalanan kereta, optimalisasi jadwal hingga peningkatan fasilitas dan layanan di stasiun maupun di dalam kereta, seluruhnya dilakukan untuk memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik.
Pihaknya mengapresiasi dukungan semua pihak dan juga kedisiplinan para pelanggan kereta api selama masa angkutan Lebaran ini. "KAI akan terus berinovasi dan mempersiapkan layanan yang lebih baik lagi pada musim mudik berikutnya," kata Anne.