Ahok Marahi Pendukungnya Saat Kampanye, Apa Sebabnya?

Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Rabu (30/11) kembali menerima beberapa pendukung di markas pemenangannya, Rumah Menteng. Salah seorang yang diterimanya adalah pengusaha bernama Lourda Hutagalung. Lourda bercerita tentang adanya permintaan uang sebesar Rp 200 juta oleh oknum pejabat pemerintah DKI. Sang pejabat menjanjikan kelancaran pengurusan usaha bagi Lourda. Bukannya bersimpati, Ahok justru memarahi wanita tersebut.
Daerah yang akan digunakan Lourda terlarang.

Menurut Lourda, sang pejabat memberitahunya bahwa daerah yang akan ditempatinya untuk usaha akan diubah peruntukannya. Akibatnya, seperti dikutip dari Viva.co.id, tak ada satupun jenis usaha yang boleh menempati area itu.
Dijanjikan kemudahan.

Namun, menurut Lourda, oknum tersebut meminta uang sebanyak Rp 200 juta. Dia menjanjikan usaha garmen yang akan dibuka Lourda tetap bisa menempati area terlarang itu.
Ahok memarahinya.

Bukannya iba, Ahok malah memarahi Lourda. Bahkan, dia menduga sang pengusaha sudah melakukan praktik serupa sejak lama. Menurut Ahok, tak seharusnya Lourda mendukung adanya pungutan liar yang dilakukan oleh pejabat pemerintah. Sebaliknya, dia mengaku tak bisa banyak membantu sebab posisinya saat ini sedang cuti sebagai Gubernur. Walaupun begitu, Ahok memberi solusi agar dia merekamnya jika di kemudian hari ada kejadian serupa.
Ancam pecat sang pemeras.

Ahok berjanji akan memecat oknum tersebut jika cuti kampanyenya selesai pada 12 Februari 2017 nanti.
Tetap dukung Ahok.

Dikutip dari Kompas.com, Lourda mengaku masih akan mendukung Ahok meskipun dia baru saja kena marah. Lourda juga mengaku tak mempermasalahkan Ahok yang menuding dirinya kerap melakukan praktik suap.