Anggaran Rumah DP 0 Rupiah Dipotong DPRD, Ini Tanggapan Anies Baswedan
Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak ambil pusing usai pemangkasan anggaran program DP Rp0 sebesar Rp500 miliar oleh DPRD. Menurutnya, anggaran itu masih bisa berubah saat proses pembahasan dari KUA-PPAS ke rancangan APBD karena pembahasan belum sampai pada tahap akhir yakni kesepakatan APBD 2020.
"Ya masih dalam pembicaraan, tunggu sampai final RAPBD. Nanti mudah-mudahan masih bisa dibahas semuanya," kata Anies usai penandatanganan MoU kesepakatan KUA-PPAS APBD 2020 di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (28/11).
1. Anies belum memastikan anggarannya bisa bertambah atau tidak
Meski demikian, Anies belum bisa memastikan apakah angka untuk program rumah DP 0 rupiah ini bertambah saat proses pembahasan RAPBD.
"Kita liat nanti (bisa berubah atau tidak). Kita pastikan semua kegiatan strategis aman karena itu menyangkut kepentingan yang besar sekali," katanya.
2. DPRD pangkas anggaran program DP Rp0

Sebelumnya, DPRD DKI memangkas anggaran program DP Rp0 sebesar Rp500 miliar saat rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI, Rabu (27/11) kemarin. Anggaran tersebut rencananya digunakan untuk fasilitas penyediaan kredit bagi warga yang mengajukan program unggulan Gubernur Anies Baswedan.
"Kita sepakati (pemangkasan) jadi Rp500 miliar," ujar Ketua Banggar Prasetyo Edi Marsudi sambil mengetok palu saat Banggar di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu (27/11) kemarin.
3. Anggaran dipotong beberapa kali

Awalnya, Pemprov DKI melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Sarana Jaya menganggarkan mata anggaran untuk rumah RpDP 0 sebesar Rp2 triliun di KUA-PPAS APBD 2020. Namun, angka itu turun menjadi Rp1 triliun dipotong lagi senilai Rp500 miliar pada Banggar Rabu (27/11).
Akhirnya, DPRD dan Pemprov DKI sepakat untuk berhenti pada angka Rp500 miliar.