Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Anies Baswedan: Kebutuhan APD Jakarta Naik Drastis, 10.000 Per Hari

Anies Baswedan di Balaikota DKI Jakarta Jumat (10/4) (Dok. Istimewa)
Anies Baswedan di Balaikota DKI Jakarta Jumat (10/4) (Dok. Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya Ahmad Riza Patria, menggelar pertemuan bersama tim pengawas COVID-19 DPR RI, Kamis (16/4). Dalam pertemuan tersebut, Anies menyebut, kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) di DKI Jakarta saat ini mencapai 10 ribu per hari.

"Sampai dengan minggu lalu, kebutuhan APD kita itu sekitar 5 ribu per hari, sekarang kebutuhan itu sudah meningkat tidak lagi 5 ribu per hari, tapi sekarang sudah menjadi 10 ribu per hari,” kata Anies.

1. Kebutuhan APD meningkat karena aktivitas penanganan pasien COVID-19 hingga pemulasaraan

Anggota Polres Jombang memakai alat pelindung diri (APD). (IDN Times/Istimewa)
Anggota Polres Jombang memakai alat pelindung diri (APD). (IDN Times/Istimewa)

Anies menjelaskan, kebutuhan APD ini meningkat drastis karena bukan hanya tenaga medis di rumah sakit, tapi aktivitas tim Puskesmas, laboratorium, pemulasaraan, dan petugas ambulans.

“Jadi secara umum memang kebutuhan APD sejauh ini terpenuhi, tapi sebetulnya demand-nya meningkat signifikan, dan ke depan kita harus bersiap untuk kebutuhan APD lebih tinggi lagi dari pada sekarang," ujar dia.

(IDN Times/Arief Rahmat)
(IDN Times/Arief Rahmat)

2. Sebanyak 100 rumah sakit jadi tempat pasien positif COVID-19

Ilustrasi Corona. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Ilustrasi Corona. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Anies menjelaskan, dari 190 rumah sakit di Jakarta, pasien positif virus corona dirawat di 100 rumah sakit.

“Yang merawat pasien dalam pengawasan 172 rumah sakit, dari 190," ujar dia.

3. Secara prinsip semua pasien COVID-19 diterima rumah sakit di Jakarta

Infografis dana COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)
Infografis dana COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Anies menjelaskan secara umum seluruh rumah sakit di Jakarta menerima pasien dengan keluhan COVID-19. Namun, warga yang datang ke rumah sakit umum dengan gejala virus corona akan dirujuk langsung ke rumah sakit resmi penanganan COVID-19.

"Bila mereka datang di rumah sakit khusus memang dengan gejala khusus tak diterima. Rumah sakit khusus itu, rumah sakit ibu dan anak. Maka otomatis diminta ke rumah sakit lain," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us