Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ariza Bela Prabowo dari Sindiran Anies Soal Kabinet Tanpa Meritokrasi

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (IDN Times/Aryodamar)
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (IDN Times/Aryodamar)
Intinya sih...
  • Ahmad Riza meminta publik untuk fokus pada hasil kinerja menteri di kabinet Prabowo.
  • Anies Baswedan menyindir menteri di kabinet dipilih tanpa meritokrasi, ingin posisi diberikan berdasarkan prestasi bukan koneksi.
  • Prabowo melantik 25 pejabat baru termasuk Dirgayuza Setiawan sebagai asisten khusus presiden bidang komunikasi dan analisa kebijakan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Gerindra Wilayah Jakarta, Ahmad Riza Patria membela Presiden Prabowo Subianto dari sindiran Anies Baswedan yang disampaikan dalam pidatonya di Dialog Gerakan Rakyat Indonesia di Semarang pada Rabu kemarin. Dalam pidatonya, mantan tandemnya ketika memimpin DKI Jakarta itu menilai individu yang dipilih untuk masuk ke dalam kabinet dilakukan tanpa meritokrasi.

Ia mengatakan masing-masing presiden memiliki cara masing-masing dalam memilih menteri yang mengisi kabinetnya. Apalagi Indonesia, kata pria yang akrab disapa Ariza itu, merupakan negara yang sangat besar dengan masalah yang beragam.

"Ya, semua presiden punya cara masing-masing ya dalam menyusun kabinet. Indonesia ini negara yang sangat besar, sangat luas dan jumlah penduduknya tidak kurang dari 280 juta jiwa dengan beragam masalah yang sangat kompleks dan heterogen," ujar Ariza di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan pada Kamis (9/10/2025).

Pria yang juga merupakan Wakil Menteri Desa (Wamendes), Ahmad Riza Patria mengatakan Indonesia banyak memiliki talenta terbaik di Indonesia. Sehingga, cara yang diterapkan saat ini oleh Prabowo dianggap yang paling tepat untuk mengakomodir mereka.

"Tentu juga banyak ya, putra-putri terbaik bangsa yang memiliki kompetensi yang baik. Jadi, itulah cara Bapak Presiden mengakomodir semua putra-putri terbaik untuk berbuat ya," katanya.

Ia menambahkan Prabowo selalu bersikap akomodatif dalam menampung aspirasi masyarakat. Maka, purnawirawan jenderal bintang empat itu tidak ragu untuk mengajak berbagai elemen di dalam masyarakat untuk berkontribusi terhadap negara.

"Semua partai Bapak Presiden ajak, semua ormas, organisasi, komunitas, pengusaha, semua. Bahkan, mahasiswa, buruh, pekerja, perempuan, komunitas, elemen masyarakat ikut diajak untuk terlibat aktif," tutur dia.

1. Ahmad Riza minta publik untuk fokus terhadap hasil kinerja menteri di kabinet

Wamendes PDT Ahmad Riza Patria pimpin rapat skema pembiayaan Koperasi Desa Merah Putih. (dok. Kemendes)
Wamendes PDT Ahmad Riza Patria pimpin rapat skema pembiayaan Koperasi Desa Merah Putih. (dok. Kemendes)

Lebih lanjut, Ahmad Riza mengajak publik untuk fokus terhadap hasil kinerja dari orang-orang yang dipilih oleh Prabowo masuk ke dalam kabinet. Jangan malah fokus ke hal lain.

"Yang penting nanti kita lihat hasilnya apa. Apa pendapat masyarakat. Semua program yang dibuat, dihadirkan oleh Bapak Presiden Prabowo untuk kepentingan rakyat bangsa," kata Ariza.

2. Anies sindir menteri di kabinet dipilih tanpa meritokrasi

 (Tangkapan layar YouTube Eno Glowing Channel)
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ketika berbicara di Semarang, Jawa Tengah. (Tangkapan layar YouTube Eno Glowing Channel)

Sebelumnya, di dalam acara dialog kebangsaan Gerakan Rakyat Indonesia, Anies Baswedan mendorong agar meritokrasi dikembalikan ke dalam kehidupan bernegara. Sebab, ia melihat saat ini sejumlah individu mendapatkan posisi tanpa rekam jejak yang jelas.

"Kembalikan meritokrasi di dalam kehidupan bernegara. Berikan posisi kepada yang berprestasi bukan kepada diberikan karena koneksi," ujar Anies di Semarang.

"Kita tahu banyak sekali hari ini diberikan tanggung jawab bukan karena kompetensi, prestasi tapi karena koneksi. Kapan negeri ini maju kalau tugas-tugas publik diberikan kepada orang-orang yang kompetensinya tidak nyambung, apalagi kompetensinya di bawa standar, diiringi dengan koneksi yang kuat. Akhirnya negara tidak bekerja untuk kepentingan publik," imbuhnya.

Negara, kata Anies, justru akan bekerja untuk kepentingan koneksi-koneksi yang ada. Konsekuensi lain dari penentuan orang berdasarkan koneksi, katanya, yaitu jabatan dipandang sebagai salah satu untuk mencari keuntungan finansial.

"Memegang jabatan publik, sekarang artinya mencari rente. Tidak boleh dibiarkan republik ini berjalan di dalam rel yang salah seperti ini," katanya.

3. Prabowo lantik 25 pejabat baru termasuk Dirgayuza Setiawan

(Dokumentasi ITB)
Asisten khusus Prabowo di bidang komunikasi dan analis kebijakan, Dirgayuza Setiawan. (Dokumentasi ITB)

Ketika Anies berbicara di Semarang, Prabowo kembali melantik pejabat tinggi untuk masuk ke kabinetnya. Kali ini, total ada 25 pejabat yang dilantik. Salah satunya termasuk Dirgayuza Setiawan, sosok yang disebut-sebut termasuk salah satu ksatria jedi Prabowo.

Dirgayuza diketahui dekat dengan Prabowo sejak lama. Ia merupakan pengurus Tunas Indonesia Raya, organisasi sayap Gerindra. Berikut daftar 25 pejabat yang dilantik oleh Prabowo pada Rabu kemarin:

Gubernur dan Wakil Gubernur Papua 2025-2030

- Matius Fakhiri, Gubernur Papua
- Aryoko Alberto Ferdinand Rumaropen Wagub Papua

Wakil Menteri

- Wamendagri: Ahmad Wiyagus
- Wamenkes: Benjamin Paulus Octavianus

Badan Pengaturan BUMN

- Kepala Badan Pengaturan BUMN: Dony Oskaria
- Wakil Kepala Badan Pengaturan BUMN: Aminudin Maruf
- Wakil Kepala Badan Pengaturan BUMN: Tedi Bharata

Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua

- Velix Vernando Wanggai sebagai Ketua
- John Wempi Wetipo
- Ignatius Yogo Triyono
- Paulus Waterpauw
- Ribka Haluk
- Ali Hamdan Bogra
- Gracia Josaphat Jobel Mambrasar
- Yani
- John Gluba Gepze
- Johnson Estrella Sihasale

Keanggotaan Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

- Anggito Abimanyu, Ketua merangkap anggota
- Farid Azhar Nasution, Wakil Ketua merangkap anggota
- Doddy Zulverdi
- Ferdinan Dwikaroja Purba
- Suminto
- Aida S Budiman

Asisten Khusus Presiden

- Dirgayuza Setiawan sebagai asisten khusus presiden bidang komunikasi dan analisa kebijakan
- Agung Gumilar Saputra sebagai asisten khusus presiden bidang analisa data strategis.



Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us

Latest in News

See More

Alasan Kejagung Tak Proses Pidana Kajari Jakbar: Lalai Pengawasan

10 Okt 2025, 16:52 WIBNews