Tim Labfor Hingga Gegana Dikerahkan Selidiki Radioaktif di Tangsel

Paparan radioaktif bersumber dari serpihan sampah

Jakarta, IDN Times - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Argo Yuwono mengatakan pihaknya masih menyelidiki paparan radiasi tinggi yang terdeteksi di Komplek Batan Indah, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel). Polri mengerahkan Tim Laboratorium Forensik (Labfork), Gegana hingga Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Mabes Polri.

"Kita nanti akan melakukan penyelidikan. Sampai saat ini kita masih dalam tahap-tahap lidik (penyelidikan), tahap komunikasi dengan Batan di sana," kata Argo di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (17/2).

1. Ini alasan tim Gegana hingga Dittipidter dikerahkan

Tim Labfor Hingga Gegana Dikerahkan Selidiki Radioaktif di TangselKepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Pol. Asep Adi Saputra (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Pol. Asep mengatakan, ada tim kepolisian yang disebut Detasemen E KBR (Kimia, Biologi, dan Radioaktif).

"Jadi dia sangat match dan urgensinya ada, kerja sama dengan Bapeten. Karena ini yang diselidiki adalah radioaktif," kata Asep di Mabes Polri, Jakarta Selatan.

Asep melanjutkan, tim Gegana memiliki alat untuk mendeteksi paparan radioaktif. Namun dalam kasus ini, tim gegana difokuskan untuk menangkal upaya aksi teror yang menggunakan bahan-bahan KBR. Namun hingga saat ini, pihaknya belum menemukan indikasi aksi teror terkait kasus tersebut.

"Karena aksi teror kan banyak menggunakan bahan-bahan kimia tadi ya, baik biologi maupun radioaktif. Jadi sekali lagi, keterlibatan dari pihak gegana seperti itu," jelas Asep.

Baca Juga: Terpapar Radiasi Nuklir, Warga Batan Indah Serpong Jalani Pemeriksaan

2. Tim Dittipidter amankan beberapa sampel tanah di lokasi

Tim Labfor Hingga Gegana Dikerahkan Selidiki Radioaktif di TangselPembersihan limbah nuklir di kompleks Batan Indah Serpong, Tangsel, Banten. (IDN Times/Lia Hutasoit)

Berdasarkan hasil olah TKP pada Minggu (16/2) kemarin, tim Dittipidter sudah mengamankan beberapa sampel termasuk tanah. Selanjutnya, temuan tersebut akan diselidiki.

"Terhadap bahan-bahan tersebut, juga penyebab dan juga mengapa daerah tersebut terpapar radio aktif jenis cs137," jelasnya.

"Paling tidak, sekarang areanya sudah ditutup, masyarakat juga diimbau tidak melakukan pendekatan," sambungnya.

3. Paparan radioaktif bersumber dari serpihan sampah

Tim Labfor Hingga Gegana Dikerahkan Selidiki Radioaktif di TangselIDN Times/Muhamad Iqbal

Paparan radiasi tinggi itu bersumber dari serpihan sampah radioaktif yang dibuang oleh oknum. Untuk itu, Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Indra Gunawan mengatakan, pihaknya bersama kepolisian akan mencari tahu siapa yang bertanggung jawab atas limbah tersebut.

"Kita duga ada sumber radioaktif yang ada di dalam situ gitu, sehingga perlu dilakukan dekontaminasi. Kira-kira seperti itu (ada yang membuang), cuma kita belum sampai ke sana," ucapnya di lokasi penemuan limbah radioaktif, Sabtu (15/2) lalu.

4. Batan Indah bukan area pemanfaatan nuklir

Tim Labfor Hingga Gegana Dikerahkan Selidiki Radioaktif di TangselIDN Times/Muhamad Iqbal

Indra menjelaskan, paparan radiasi itu ditemukan ketika pihaknya tengah melintas sambil memonitor tingkat radiasi di sekitar lokasi. Kompleks Batan Indah adalah permukiman warga dan bukan tempat kegiatan pemanfaatan nuklir atau lab uji coba materi berbahaya itu.

"Jadi seharusnya memang tidak ada, dan tidak boleh ada seperti ini, jadi ini limbah atau sumber baru, tidak boleh ada di sini," ujarnya. 

Indra menjelaskan, pihaknya masih terus mencari informasi siapa yang meletakkan limbah radioaktif di permukiman warga. 

"Jadi kalau pertanyaannya Ini kenapa ada di sini, jalannya kan enggak bisa jalan sendiri ke sini. Artinya ada oknum atau siapa pun yang kita belum tahu yang entah membuang atau meletakkan di lokasi tersebut," kata Indra. 

Baca Juga: Paparan Nuklir Radiasi Tinggi di Kompleks Batan Berangsur Menurun

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya