Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bahlil Heran Prabowo Diserang Isu HAM PDIP, tapi Pernah Cawapres Mega

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Pendukung capres-cawapres nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Bahlil Lahadalia, menganggap santai soal isu pelanggaran HAM yang kerap disampaikan kepada Prabowo.

Menurut Bahlil, itu merupakan isu lima tahunan yang terjadi pada masa pilpres.

"Ya santai saja. HAM apalagi, itu penyakit lima tahunan," ujar Bahlil di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/2/2024).

1. PDIP kerap serang isu HAM kepada Prabowo, tapi pernah jadi cawapres Megawati

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Dalam kesempatan itu, Bahlil merasa heran kepada PDI Perjuangan (PDIP) yang kerap menyerang Prabowo menggunakan isu HAM. Padahal, Prabowo pernah menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri ketika Pilpres 2009.

"Gini lho, dulu mohon maaf, Pak Prabowo itu kan pernah 2009 pernah cawapres dengan Ibu Mega. Ya dari situ teman-teman jawab sendiri deh, masa harus capres dari PDIP lagi yang ngomong tentang HAM. Ya kalau dari dulu dia melanggar HAM, ngapain ikut calon dari 2009 dipaketkan dengan ibu Mega. Fair saja, gitu lho," kata dia.

2. Bila tak menguntungkan jangan langsung dikritik

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Bahlil kemudian meminta kepada lawan politiknya tidak serta merta langsung memberikan kritik ketika tidak menguntungkan.

"Jangan di sini menguntungkan disalahkan, di sana menguntungkan kemudian menyetujui. Yang bener saja lah. Negara ini sudah pintar, bos," ucap dia.

3. Bahlil sebut paslon yang kritik bansos tidak

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Dalam kesempatan itu, Menteri Investasi itu menyebut, apabila ada pasangan capres-cawapres mengkritik bansos, berarti tidak senang dengan kebutuhan masyarakat.

"Iya, artinya kalau ada paslon yang mengkritisi bansos, berarti capres itu tidak senang dong sama masyarakat yang membutuhkan, terutama saudara-saudara kita yang masyarakat miskin. Kenapa harus dipersoalkan?" tanya Bahlil.

"Orang itu untuk mereka kok. Kita jangan merasa diri bahwa kehidupan kita sama dengan yang lain. Jadi biarkanlah rakyat yang menilai bahwa pasangan calon presiden yang memang fokus untuk melanjutkan bansos, ya mungkin pasangan nomor berapa?" ujar Bahlil.

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafi'an
Rochmanudin Wijaya
Muhammad Ilman Nafi'an
EditorMuhammad Ilman Nafi'an
Follow Us