Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Banyak Bukti Janggal, Tes PCR Diduga Jadi Alibi Ferdy Sambo

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran bertemu dengan Kadiv Propam Ferdy Sambo pada Rabu (13/7/2022). (dok. IDN Times/Istimewa)

Jakarta, IDN Times — Ketua Lawyer marga Hutabarat, Pheo Hutabarat, menduga tes PCR yang dilakukan oleh Kadiv Propam nonaktif Polri Irjen Pol Ferdy Sambo hanya sebagai alibi semata. Dugaan ini disampaikan Pheo saat mendampingi ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, bertemu dengan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.

Pheo mengatakan, pada saat peritiwa penembakan Brigadir J terjadi, polisi menyebut Ferdy sambo sedang melakukan tes PCR di luar rumah. Padahal menurut keterangan Komnas HAM, tes PCR dilakukan di rumah pribadi Ferdy Sambo.

“Kok bisa-bisanya dikatakan ada tes PCR? Berarti itu kan mau menciptakan alibi bahwa yang menembak hanya Bharada E,” kata Pheo saat ditemui di Kemenko Polhukam, Rabu (3/8/2022).

1. Keterangan polisi hanya menyudutkan Brigadir J

Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat (kanan) ketika bersama atasannya mantan Kadiv Propam Irjen (Pol) Ferdy Sambo (www.facebook.com/@rohani.simanjuntak)

Menurut Pheo, keterangan yang menyebut Ferdy Sambo melakukan tes PCR di luar hanya untuk menegaskan bahwa pelaku penembakan adalah Bharada E. Hal itu dinilai akan semakin menyudutkan Brigadir J sebagai pelaku tindak pidana.

“Dugaan kita memang tujuannya dari awal ingin disebutkan atau ingin dilingkari bahwa adik saya (Brigadir J) adalah sebagai pelaku tindak pidana (kekerasan seksual),” ujar dia.

2. Pengacara marga Hutabarat sampaikan bukti-bukti

Potret Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J (IDN Times/Santi Dewi)

Pheo mengatakan, pihaknya telah menyampaikan bukti-butki berupa siaran pers dan pemberitaan sejumlah media terkait penembakan Brigadir J kepada Menko Polhukam Mahfud MD. Pihaknya juga telah menyampaikan dokumen pribadi untuk mengungkap kebenaran kasus penembakan Brigadir J.

Selain itu, dia juga menyampaikan kecurigaan dalam hasil autopsi tubuh jenazah Brigadir J yang ditemukan hanya ada satu lubang peluru di dekat dada. Padalah ditemukan juga dugaan bekas sayatan di tubuh Brigadir J yang belum diketahui penyebabnya.

3. Komnas HAM sebut sudah periksa 20 rekaman CCTV

Suasana rumah dinas Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo di Perumahan Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Kamis (14/7/2022) (IDN Times/Lia Hutasoit)

Komnas HAM sebelumnya mengaku telah memeriksa 20 rekaman CCTV yang diberikan tim digital forensik Polri. Salah satu rekaman itu menunjukkan momen dimana rombongan Irjen Ferdy Sambo, istrinya Putri Candrawathi, lalu Brigadir J, dan Bharada E melakukan swab PCR bersama usai tiba dari Magelang.

"Siapa saja yang di-PCR, semua, termasuk almarhum J," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam.

Namun dia memastikan bahwa lokasi PCR itu bukanlah di rumah dinas Ferdy Sambo, yang menjadi lokasi penembakan Brigadir J. "Bukan, (rumah itu) bukan TKP," tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
Melani Hermalia Putri
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us