Banyak Cibiran di Medsos, Raja Juli: Saya Aktivis Tidak Anti Dikritik
- Sebagai aktivis dan akademisi, Raja Juli tidak anti dikritik dan terbiasa dengan kritik pedas.
- Raja Juli sengaja tidak menghapus kolom komentar di media sosialnya sebagai bentuk penerimaan terhadap kritik.
- Menurut Raja Juli, kritik adalah harapan dan motivasi masyarakat untuk berpartisipasi lebih produktif dalam sektor kehutanan.
Jakarta, IDN Times - Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni menanggapi soal maraknya masyarakat yang memberikan kritik terhadap dirinya terkait kejadian bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Ia pun menyampaikan terima kasih kepada masyarakat luas atas kritik yang diberikan, termasuk melalui jejaring media sosial.
"Ucapan terima kasih juga tentu untuk publik, ya pada masyarakat," kata Raja Juli usai menghadiri rapat kerja (raker) bersama Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Kamis (4/12/2025).
1. Sebagai aktivis dan akademisi tidak antikritik
Raja Juli mengaku terbiasa dididik sebagai aktivitas sekaligus akademisi. Dengan begitu, ia sama sekali tidak antikritik.
"Saya dididik sebagai aktivis dan akademisi, saya tidak anti kritik, tidak anti dievaluasi. Kritik pedas sekalipun," ucapnya.
2. Raja Juli sengaja tak hapus kolom komentar di medsos
Oleh sebab itu, Raja Juli sengaja tidak menghapus kolom komentar di postingan akun miliknya .
'Kalau lihat media sosial saya, banyak komennya. Sama sekali saya perintahkan tidak boleh ada yang dihapus," ucapnya.
3. Kritik adalah harapan
Menurut Raja Juli, kritik adalah bentuk harapan dan motivasi masyarakat. Ia berharap kritikan maupun kemarahan publik itu bisa menjadi partisipasi yang lebih produktif.
"Karena bagi saya ini adalah justru harapan. Kritik itu adalah harapan, kritik itu adalah motivasi. Tentu kita berharap kritikan atau bahkan kemarahan itu pada ujungnya nanti akan menjadi partisipasi yang lebih produktif ya. Nah, jadi supaya insyaallah nanti sektor kehutanan kita lebih baik," tutur dia.
