Bawaslu Diminta Transparan Ungkap Kasus Mahar Politik Sandiaga

Jakarta, IDN Times - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah memutuskan dugaan kasus mahar politik yang menyeret nama bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Uno. Dalam keputusannya, Bawaslu menyatakan tidak ada tindak pelanggaran.
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional pendukung pasangan bakal capres-cawapres Joko 'Jokowi' Widodo-Ma’aruf Amin, Raja Juli Antoni mengimbau Bawaslu agar bersikap transparan dalam mengungkapkan kasus mahar politik ini.
“Kita mesti meminta Bawaslu secara transparan menyampaikan ke publik proses pengambilan keputusan, bahwa dugaan kasus 'mahar kardus' tidak terbukti,” ujar Raja Juli, Jakarta, Jumat (31/8).
1. Raja Juli menilai keputusan Bawaslu dianggap aneh

Raja Juli dalam keterangan tertulisnya menyatakan keputusan yang diambil Bawaslu aneh, karena Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief yang dilaporkan sebagai saksi belum pernah diperiksa.
“Keputusan ini aneh. Andi Arief yang pertama menyampaikan dugaan itu belum pernah diperiksa. Selain itu, menurutnya, Sandiaga Uno yang diduga memberikan mahar tersebut tidak dipanggil? Kemudian juga partai yang menerima yakni PAN dan PKS, tidak dipanggil?” ucap dia.
2.Bawaslu perlu transparan agar tidak kehilangan wibawa politik

Raja Juli juga mengatakan Bawaslu sebagai penyangga utama demokrasi, seharusnya bisa melakukan tugas-tugasnya secara transparan. Tujuannya tak lain agar tidak kehilangan wibawa politik.
“Bawaslu sebagai lembaga penyangga utama demokrasi mesti benar-benar transparan dalam proses ini, agar tidak kehilangan wibawa politik,” kata dia.
3.Andi Arief menyebut Bawaslu pemalas

Sementara, Andi Arief yang dalam hal ini sebagai saksi dugaan adanya mahar politik dari Sandiaga, mengatakan sikap Bawaslu tidak serius dalam menuntaskan masalah ini. Bahkan, dia menyebut Bawaslu pemalas.
"Bawaslu pemalas dan gak serius," kata Andi saat dihubungi wartawan, Jumat (31/8).
Kendati, Andi menghormati keputusan yang telah diambil Bawaslu tersebut.
Sebelumnya Sandiaga telah membantah memberikan mahar Rp500 miliar kepada PAN dan PKS, sebelum dirinya mencalonkan diri sebagai calon Wakil Presiden Prabowo Subianto. Menurut Sandi, uang yang diberikan adalah dana kampanye pasangan Prabowo-Sandi.