Bentrokan di Mako Brimob: Lima Polisi Tewas, Satu Masih Disandera

Jakarta, IDN Times - Sebanyak lima anggota Kepolisian dilaporkan tewas dalam bentrokan yang terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Selasa (8/5) malam. Satu lainnya masih disandera.
Kelima anggota Kepolisian tersebut sempat disandera oleh para tahanan teroris di tahanan Mako Brimob sebelum akhirnya terbunuh.
Sementara dari pihak narapidana teroris dilaporkan satu orang tewas. Sehingga total orang yang tewas dalam bentrokan di Mako Brimob ini menjadi enam orang.
"Rekan kami 5 orang gugur dan sudah di RS Kramatjati," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol M. Iqbal, Rabu (9/5).
Kelima anggota Polri yang tewas tersebut yaitu Bripka Denny Setiadi, Ipda Ros Puji, Briptu Fandi Setyo Nugroho, Bripda Syukron Fadli, Brida Wahyu Catur.
1. Awal mula bentrokan

Bentrokan antara narapidana teroris dengan personel Densus 88 bermula dari seorang narapidana teroris yang memaki sipir, pada Selasa (8/5).
Narapidana tersebut mengatakan dirinya ingin membicarakan masalah makanan. Namun permintaan tersebut tak dipenuhi.
2. Pintu tahanan dijebol

Karena permintaannya tidak digubris, para narapidana teroris kemudian menjebol pintu tahanan dari Blok C. Setelah itu para narapidana teroris menghancurkan kaca-kaca dengan besi jemuran. Mereka juga mengambil 30 pucuk senjata api laras panjang dan pendek dan menguasai 300 amunisi.
3. Ada 13 petugas Kepolisian saat pintu tahanan dijebol

Saat itu, ketika pintu tahanan Blok C dijebol, ada 13 petugas yang sedang berada di lokasi. Namun mereka tidak membawa senjata api. Kemudian para tahanan narapidana menyandera enam petugas Kepolisian, lima di antaranya terbunuh.
4. Terdapat 165 tahanan di tiga blok

Informasi yang kami terima, ada 165 tahanan di Blok A (50 tahanan), B (47 tahanan), dan C (48 orang). Mereka sempat meminta dipertemukan dengan Aman Abdurrahman, salah seorang pentolan teroris ditahan di Mako Brimob.