Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Beredar Video Pelaku Perusakan Atribut Demokrat, Kapitra: Lebay!

ANTARA FOTO/Rony Muharrman

Jakarta, IDN Times - Sebuah video yang merekam pengakuan pelaku perusakan atribut Partai Demokrat di Riau, semakin memanaskan situasi politik tanah air jelang Pemilu 2019. Dalam video tersebut, pelaku yang tertangkap mengaku perusakan sejumlah baliho, spanduk, dan atribut Partai Demokrat dilakukan oleh 35 orang yang diupah orang PDIP.

Politisi PDI Perjuangan, Kapitra Ampera saat ditemui di Pekanbaru menegaskan bahwa video tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya. Apalagi menurutnya video yang direkam kemudian diviralkan juga merupakan suatu tindak kejahatan.

1. Kapitra sebut orang dalam video tersebut belum tentu bersalah

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

"Kita tak tahu, dia beri keterangan dimana, seseorang direkam dan diviralkan ini kejahatan tidak sementara dia belum tentu bersalah. Ini bukan etika politik, seharusnya diberikan dulu ke polisi," ujar Kapitra seperti dilansir Kantor Berita Antara, Minggu (16/12).

Menurutnya orang PDIP yang dituduh melakukan pesanan atas perusakan atribut belum tentu pengurus, bisa saja simpatisan.

2. Kapitra menilai Demokrat lebay

Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid)

Kapitra juga mengatakan, tak pernah mendengar ada nama Budi di kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah maupun Pusat seperti yang dituduhkan dalam video itu.

"Jadi saya lihat ada `lebay` di sini supaya dibesar-besarkan. Kalau paham aturan di republik ini harusnya dikasih ke kepolisian. Ini main hukum sendiri, ini yang tidak bijak," kata Kapitra.

3. PDIP investigasi video kasus perusakan atribut Demokrat

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Meski demikian, pihaknya juga melakukan investigasi melalui tim advokatnya terhadap video tersebut. Diperkirakannya itu adalah kebetulan "Orang Pasar" yang fanatik pada calon presiden yang diusung partainya.

Menurutnya, pelaku tersebut merasa seolah-olah SBY mencari kesempatan dalam kesempitan serta berupaya menghapus jejak Presiden Jokowi di Pekanbaru. Padahal, lanjutnya kedatangan Jokowi ke Pekanbaru adalah sebagai presiden, bukan calon presiden.

"Makanya tidak ada satupun kalimat atribut yang menyatakan dukungan untuk Jokowi menjadi presiden untuk kedua kalinya. Semua seremonial yang dilakukan sangat sakral, tidak ada berkaitan dengan politik praktis," tambahnya.

4. AHY geram dengan perusakan atribut Demokrat di Riau

Ketua Komandan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ikut geram atas perusakan baliho dan spanduk Partai Demokrat di Pekanbaru. Ia mengatakan, bukan kali pertama atribut Partai Demokrat dirusak seperti itu.

AHY meminta KPUD, Bawaslu, dan Kepolisian Daerah Riau untuk mengusut tuntas perusakan atribut tersebut. Menurutnya, peristiwa itu bisa merusak demokrasi yang ada.

Ia pun mengutuk keras oknum yang telah merusakan atribut dari partainya itu.

"Saya mengutuk keras terjadinya insiden perusakan terhadap bendera, baliho dan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau, oleh sekelompok orang terorganisir, pada hari ini (15/12)," kata dia.

5. AHY bertolak ke Riau pagi ini untuk melakukan investigasi

Instagram/@agusyudhono

AHY mengatakan, pagi ini dia akan berangkat ke Riau untuk melakukan investigasi. Karena kejadian perusakan atribut Partai Demokrat bukan pertama kalinya terjadi.

"Sebelumnya, ada juga perusakan bendera Partai Demokrat di Kebumen, Medan dan Sumedang‬," ungkap AHY.

Menurut AHY, dari perusakan atribut partainya itu, menunjukkan ada pihak-pihak yang khawatir dan takut terhadap konsolidasi Partai Demokrat.

"Ada pihak-pihak yang bereaksi secara berlebihan (khawatir dan takut) dengan konsolidasi kekuatan Partai Demokrat, serta meriahnya sambutan masyarakat di setiap kunjungan SBY dan AHY di daerah-daerah," lanjutnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us