Bijak Berplastik, Langkah Awal Selesaikan Sampah Plastik

Jakarta, IDN Times – Plastik menjadi salah satu instrumen yang kerap memudahkan kehidupan manusia. Penggunaan plastik pun tidak dapat dihindari dari kehidupan sehari-hari. Namun, di balik manfaat penggunaan plastik tersebut ada ancaman yang juga harus diwaspadai, yakni saat plastik tersebut menjadi sampah dan justru merusak lingkungan.
Besarnya sampah yang dihasilkan dari plastik, membuat kita harus bertanggung jawab dalam penggunaan plastik tersebut. Salah satunya dengan bijak dalam berplastik yang bisa dilakukan dengan cara berikut.
1. Memulai dari proses produksi plastik itu sendiri

Director of Sustainable Development Danone AQUA Karyanto Wibowo mengatakan, dalam kampanye bijak berplastik hal yang pertama yang harus dipikirkan adalah mulai dari proses produksi plastik itu sendiri. Plastik merupakan material untuk bahan baku berbagai tipe produk. Tapi sayangnya tidak semua plastik bisa di-recycle. Karena itu dalam memproduksinya harus diproduksi plastik yang bisa dilakukan recycle.
“Bijak pertama yakni pada saat memproduksi plastik. Oke,plastik ini bisa di recycle, tapi tidak semua plastik bisa di-recycle. Kalau di Danone semua plastik harus bisa di recycle,” ungkapnya dalam acara peluncuran gerakan #BijakBerplastik di Hotel Raffles, Jakarta.
2. Bijaklah dalam mengonsumsi plastik

Karyanto juga mengatakan bijak berplastik juga termasuk bijak dalam penggunaan plastik itu sendiri. Hampir di semua aktivitas manusia mengandalkan plastik, karena itulah seagai konsumen harus lebih bijak dan bertanggungjawab menggunakan plastik supaya tidak menjadi sampah yang tercecer ke lingkungan.
“Kita sendiri melakukan langkah konkrit mengumpulkan semua sampah plastik, bukan hanya botol Aqua saja tap semua. Kita kumpulkan di pusat agar kami bisa menjadi pionir dalam pengelolaan sampah. Lalu juga mengedukasi ke sekolah-sekolah dan konsumen,” ujarnya.
3. Mengatur sampah plastik dalam pengelolaannya

Hal lainnya yang juga tak boleh luput dari penggunaan plastik adalah pada pengelolaannya itu sendiri. Bagaimana pasca menggunakan plastik, kita juga dapat bertanggung jawab dalam pengelolaannya. Sehingga konsumen perlu memiliki perilaku dan wawasan terkait dengan pengelolaan tersebut.
“Kita edukasi konsumen bahwa plastik jika dibuang sembarang makan akan merusak lingkungan bahkan habitat di laut. Wawasan tersebut harus disampaikan kepada mereka sehingga mereka menjadi lebih sadar dan bijak menggunakan plastik,” ucapnya.
4. Target 2025, 100 persen sampah plastik terkelola dengan baik

Guna memastikan bahwa plastik tersebut nantinya tidak akan merusak lingkungan, maka perlu adanya target. Dimana di tahun 2025 nanti aka nada target, 100 persen sampah plastik yang ada dapat terkelola dengan baik.
“2025, 100 persen sampah plastik bisa di-recycle yakni dengan meningkatkan konten daur ulang sebesar 50 prsen,” katanya.