Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BNPB Pertimbangkan Relokasi Rumah Rusak Berat Akibat Banjir Bogor

Longsor yang terjadi di Kota Bogor, Minggu (2/2/2025). (BPBD Kota Bogor).
Intinya sih...
  • Kepala BNPB mencatat 19 rumah rusak berat akibat banjir di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
  • Suharyanto memerintahkan relokasi dan transisi rehabilitasi rekonstruksi untuk rumah yang rusak.
  • Puncak curah hujan diprediksi terjadi pada 11-20 Maret 2025, dengan BMKG memperkirakan hujan deras akan terus mengguyur Jabodetabek.

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, Letjen TNI Suharyanto mengatakan, pemerintah akan merelokasi sejumlah rumah warga yang rusak berat akibat banjir di Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar).

Suharyanto mengatakan, lokasi rumah tersebut sudah tidak memungkinkan ditempati kembali. Ia mencatat, setidaknya ada 19 rumah warga rusak berat akibat banjir.

"Transisi rehabilitasi rekonstruksi juga harus segera dilakukan, ada pendataan rumah-rumah yang rusak, sebagai contoh kalau kemarin di Kabupaten Bogor yang rusak berat itu ada 19 rumah, tetapi kalau melihat lokasinya itu tidak mungkin lagi nanti masyarakat balik ke situ, sehingga harus ada relokasi," ujar Suharyanto dalam rapat koordinasi penanganan banjir Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) bersama Menko PMK, Basarnas, BNPB, dan BMKG secara daring, Selasa (4/3/2025).

1. Berkoordinasi dengan Kalaksa BPBD setempat

Bendung Katulampa Siaga 3 Banjir Jakarta, Senin (3/3/2025) malam. (Pos Jaga Bendung Katulampa).

Suharyanto memerintahkan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD setempat meninjau lebih lanjut kemungkinan relokasi tersebut. Ia memastikan, rumah warga yang rusak menjadi tanggung jawab pemerintah.

"Nah, contoh-contoh seperti ini tolong di masing-masing wilayah juga dikuasai, didalami, tolong para kalaksa apakah perlu ada relokasi, rumah-rumah masyarakat ini juga menjadi tanggung jawab kita pemerintah untuk melaksanakan perbaikan atau menggantinya," tegas dia.

2. Puncak curah hujan terjadi pada 11 sampai 20 Maret

Sungai Cisadane meluap ( ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Sementara, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan puncak curah hujan diprediksi terjadi pada 11 sampai 20 Maret 2025.

"Update hasil analisis untuk 10 hari kedua dan ketiga di bulan Maret. Ini ternyata tren puncaknya justru di 10 hari kedua. Jadi tadi, mulai tanggal 11 sampai kira-kira tanggal 20 Maret," ucap dia.

Dwikorita menjelaskan, curah hujan tinggi itu berpotensi turun di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat. Sementara, di dataran rendah seperti Jakarta, Tangerang, dan Bekasi intensitasnya sedang.

"Jadi ini curah hujan tertinggi yang di hijau tua, hijau tua itu sampai mencapai 300 milimeter dalam 10 hari. Makin muda ini masih tinggi, kuning menengah sampai 100 milimeter dalam 10 hari. Ini termasuk yg untuk ekstrem, terutama yang hijau. Hijau ini ada di puncak (Bogor), sehingga ke arah atas, nanti akan menggelontornya juga ke bawah. Meskipun yang di bawah masih kuning sampai coklat, itu kategorinya menengah itu sampai 150 milimeter dalam 10 hari," ungkapnya.

3. Pemerintah siap bikin operasi modifikasi cuaca

Pantauan udara kondisi banjir di Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025). (dok. Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB)

Dalam kesempatan itu, Menko PMK Pratikno memastikan, pemerintah akan membuat modifikasi cuaca untuk mengatasi banjir di wilayah Jabodetabek. Pratikno mengusulkan agar pembiayaan operasi modifikasi cuaca ini bisa dibantu pemerintah provinsi (pemprov) setempat.

"Jadi yang saya ingin menegaskan bahwa memang ini kalau bisa operasi modifikasi cuaca ini bukan hanya dari BNPB tetapi juga dari pemprov. Jadi apakah memungkinkan pemprov menyediakan juga pendanaan untuk operasi modifikasi cuaca ini dalam waktu singkat ini," ungkap dia.

Modifikasi cuaca harus segera dilakukan, mengingat berdasarkan data BMKG hujan deras diprediksi akan terus mengguyur Jabodetabek selama seminggu ke depan. 

Analisa BMKG menyebut, puncak curah hujan tinggi terjadi di periode 11 sampai 20 Maret 2025. Curah hujan tinggi itu terjadi di hulu Sungai Ciliwung, Puncak Bogor, Jawa Barat (Jabar).

"Karena Kepala BMKG tadi sudah menyampaikan ada potensi untuk terus berlanjut minimal seminggu ke depan. Jadi kita mengurangi beban di hulu, terutama di hulu Sungai Ciliwung agar tidak terus-menerus ada aliran air yang mengarah ke bawah. Jadi kalau ini bisa dikurangi dengan menurunkan mendung di laut itu akan mengurangi beban itu mungkin yang urgent dalam waktu singkat," tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
Yosafat Diva Bayu Wisesa
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us