BPKH Limited Minta Maaf Makanan Jemaah Haji RI Telat

- BPKH Limited meminta maaf atas keterlambatan distribusi konsumsi jemaah haji
- BPKH Limited akan lakukan evaluasi menyeluruh dan memberikan kompensasi kepada jemaah
- Muhadjir dorong ada evaluasi sistem distribusi makanan siap saji.
Jakarta, IDN Times - Direktur BPKH Limited, Sidiq Haryono, meminta maaf atas keterlambatan makanan jemaah haji pada 14 Zulhijah 1446 H, atau setelah menjalani puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). BPKH Limited mengakui proses distribusi makanan belum optimal.
“Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada para jemaah atas keterlambatan layanan konsumsi pada hari pertama pasca Armuzna. Beberapa mitra dapur mengalami gangguan operasional yang berdampak pada ketepatan distribusi," ujar Sidiq dalam keterangannya, dikutip Jumat (13/6/2025).
"Kami segera mengambil langkah cepat dengan mendistribusikan makanan pengganti seperti nasi bukhari, shawarma, dan makanan siap saji (RTE), namun kami menyadari hal tersebut belum sepenuhnya memenuhi harapan," sambungnya.
1. BPKH Limited sediakan kompensasi

Sidiq mengatakan, akibat keterlambatan itu, BPKH Limited menyediakan kompensasi 10 Saudi Riyal (SAR) untuk makan pagi dan 15 SAR untuk makan siang dan malam.
Menurut Sidiq, ini bentuk tanggung jawab BPKH Limited terhadap proses penyaluran makanan yang tidak maksimal kepada jemaah haji.
2. BPKH Limited akan lakukan evaluasi

Direktur BPKH Limited lainnya, Iman Nikmatullah, mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh. Mulai dari memperbaiki sistem logistik, kesiapan mitra hingga koordinasi lapangan.
“Kami sangat menghargai kesabaran dan pengertian para jemaah atas kondisi ini. Kepercayaan masyarakat adalah amanah yang harus kami jaga dengan perbaikan terus-menerus,” ucap Imam.
3. Muhadjir dorong ada evaluasi

Secara terpisah, Amirulhaj sekaligus Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji, Muhadjir Effendy, menyoroti perlunya perbaikan sistem distribusi makanan siap saji yang disiapkan pengelola.
“Kemarin banyak yang tidak kebagian karena distribusinya per kelompok, bukan by name. Mestinya ada label nama supaya saat dikirim ke hotel, jemaah tahu ini untuk siapa,” ujarnya di Jeddah, Arab Saudi.