Bupati Selayar: 11 Orang Meninggal Akibat KM Lestari Maju Tenggelam

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 11 orang dinyatakan meninggal dunia dalam insiden karamnya KM Lestasi Maju di perairan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan, Selasa (3/7) pukul 14.30 Wita. Kapal ini diduga mengangkut 139 orang dan 48 kendaraan.
1. Sebanyak 11 orang dinyatakan meninggal

Bupati Kepulauan Selayar M Basri Ali mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima pihaknya, korban KM Lestari Maju yang dinyatakan meninggal dunia sebanyak 11 orang.
"Sejauh ini sudah ada 11 orang yang meninggal," ujar Basri dalam wawancara bersama CNN Indonesia, Selasa (3/7).
Basri menjelaskan korban meninggal diduga karena panik dan melompat dari kapal dan tidak menggunakan life jacket atau pelampung.
"Kebanyakan penumpang dia lompat, dia panik, nah dia dibawa arus, karena arus kencang," ujar dia.
2. Korban meninggal di antaranya anak-anak

Basri menyebutkan dari 11 korban yang meninggal dunia, di antaranya terdapat anak-anak. Namun jumlah pastinya belum dapat dipastikan, mengingat jumlah korban masih didata dan proses evakuasi.
"Ada (anak-anak meninggal) kurang jelas, tapi ada anak-anak," ujar dia.
Meski dalam berbagai media sosial terlihat banyak penumpang menggunakan pelampung, namun Basri menyebutkan, ada juga penumpang yang tidak memakai pelampung.
"Kami dapat informasi tidak semua memakai pelampung," kata dia.
3. Dugaan kebocoran lambung kapal

Terkait dugaan adanya kebocoran lambung kiri kapal, Basri membenarkan. Namun dia menyebutkan akan ada pihak terkait yang akan menyelidiki penyebab karamnya kapal.
"Sepertinya begitu, tapi akan ada penyelidikan dari pihak terkait. Saat ini kami masih fokus evakuasi dulu, karena saat ini kapal miring, kandas di karang. Korban hilang dan meninggal juga belum jelas," kata dia.
Terkait dugaan kebocoran lambung kapal, Basri juga menyebutkan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan kondisi pelaran di wilayahnya, termasuk di Kepulauan Selayar.
"Kita tetap akan upayakan evakuasi. Kalau kondisi pelayaran di sana kita selalu koordinasi," ujar dia.
