Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tips Menghadapi Sengatan Panas Kota Makkah Selama Ibadah Haji

Suasana Jabal Rahmah jelang Wukuf di Arafah, Sabtu (15/6/2024). (IDN Times/Faiz Nashrillah)
Intinya sih...
  • 203.149 jemaah haji Indonesia diberangkatkan ke Makkah pada 1/5/2025.
  • Puncak haji dimulai 1 Juni 2025, dengan cuaca ekstrem di Makkah mencapai 42 derajat Celsius.
  • Jemaah diingatkan untuk menjaga kesehatan, membawa APD, minum air cukup, dan tidak memaksakan diri saat umrah.

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 203.149 jemaah haji asal Indonesia sudah diberangkatkan ke tanah suci berdasarkan laporan Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), Minggu (1/5/2025) pukul 16.40 Waktu Arab Saudi (WAS).

Total jemaah haji yang sudah diberangkatkan ke tanah suci sebanyak 203.149 jemaah, dengan 525 kelompok terbang (kloter) atau 100 persen. Sedangkan, total jemaah haji yang sudah tiba di tanah suci sebanyak 203.100 jemaah atau 99,92 persen. 

Puncak haji berlangsung mulai 1 Juni 2025, yang diawali dengan operasional bus shalawat untuk jemaah haji dihentikan sementara. Pada 2 Juni 2025 atau 6 Zulhijah 1446 Hijriah, jemaah safari wukuf khusus menuju hotel transit.

Wukuf merupakan rukun haji yang tidak bisa ditinggalkan. Safari wukuf khusus adalah layanan istimewa bagi jemaah haji yang sakit, atau tidak mampu melakukan wukuf di Arafah secara mandiri.Layanan ini memungkinkan jemaah haji tetap menjalankan wukuf melalui kendaraan, seperti bus atau ambulans, yang melintasi Padang Arafah selama waktu wukuf berlangsung.

Jemaah haji diingatkan untuk menjaga kesehatan diri sepanjang pelaksanaan puncak haji.

Saat ini kondisi cuaca di Kota Makkah cukup panas dibandingkan di Indonesia jelang puncak haji. Cuaca di Kota Makkah cukup ekstrem, karena di siang hari suhu panas bisa mencapai 42 derajat celcius.

Berikut tips menjaga kesehatan dari sengatan panas ekstrem Kota Makkah.

1. Tips menjaga kesehatan hadapi sengatan panas cuaca Makkah

Zamzam Tower (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Kasi Kesehatan Daker Makkah Nurul Jamal menyampaikan ada beberapa hal yang harus diperhatikan jemaah saat beraktivitas di tengah cuaca panas yang terjadi di Kota Makkah.

Pertama, jemaah jangan lupa membawa dan menggunakan alat pelindung diri (APD), seperti payung, topi, kacamata, dan masker saat beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.

Kedua, minum air yang cukup agar tidak dehidrasi sehingga tubuh tetap sehat selama berada di Kota Makkah. Ia mengimbau jemaah agar sesering mungkin untuk minum jangan sampai menunggu haus.

"Jangan tunggu haus. Minum sesering mungkin. Kalau perlu minum oralit agar elektrolitnya cepat terganti," tutur Jamal.

Ketiga, bawa semprotan air bila beraktivitas di luar ruang. Gunakan ini untuk membasahi bagian tubuh yang terpapar sinar matahari langsung. Keempat, ini yang penting juga, jangan beraktivitas berlebihan terutama jalan kaki di siang hari.

“Jangan memaksakan umrah di siang hari. Ini bisa berakibat fatal jika dipaksakan," imbuh Jamal.

2. Pilih waktu umrah saat matahari tidak terik

Jemaah melakukan tahallul atau potong rambut setelah melakukan umrah. (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Umrah wajib menjadi rangkaian ibadah yang harus dilakukan oleh jemaah setibanya di Kota Makkah. Ia berpesan agar jemaah memilih waktu umrah saat matahari tidak terik, seperti sore atau malam hari. Ia juga mengimbau agar jemaah selalu pergi bersama-sama atau rombongan.

“Dan pastikan rombongan yang berangkat dan pulang sama jumlahnya," kata dia.

Kemudian, untuk para jemaah lansia, ia juga mengimbau agar selalu ada pendamping yang menemaninya. Adapun, jemaah lansia yang tidak memiliki pendamping, maka Ketua Kloter harus berkoordinasi dengan petugas sektor.

"Khusus bagi jemaah lansia tanpa pendamping, Ketua Kloter harap berkoordinasi dengan petugas sektor agar bisa kita fasilitasi," imbuhnya.

3. Jangan paksa ibadah saat tubuh tidak fit

Suasana Ka'bah, Minggu (19/5/2024). (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Terakhir, ia mengimbau agar jemaah agar tidak memaksakan diri saat melaksanakan umrah. Terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung dan penyakit yang mempengaruhi ketahanan fisik lainnya.

"Kalau sedang thawaf atau sai mengalami gejala-gejala yang tidak nyaman fisiknya, berhenti dulu sejenak. Jangan dipaksakan," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Amir Faisol
Dwifantya Aquina
Amir Faisol
EditorAmir Faisol
Follow Us