Cegah Gagal Ginjal Akut, 44 Puskesmas di DKI Buka Layanan Pemeriksaan

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 44 puskesmas di DKI Jakarta membuka layanan pemeriksaan gagal ginjal akut pada anak sebagai deteksi dini.
Hal tersebut dilakukan berdasarkan surat edaran Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta tentang kesiapan penanganan kasus gangguan ginjal akut progresif pada anak di fasilitas kesehatan milik Pemprov DKI Jakarta.
"Dinas Kesehatan menginstruksikan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan dini terhadap kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak dengan menerapkan deteksi dini anamnesis, penurunan jumlah urine, serta dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium dan tata laksana penyakit serta penelusuran riwayat obat-obatan yang dikonsumsi," demikian keterangan, dikutip dari laman resmi Dinkes DKI Jakarta, Minggu (30/10/2022).
1. Deteksi efek samping obat

Dalam proses deteksi dini tersebut, pihak puskesmas memeriksa adanya efek samping zat obat yang dikonsumsi oleh anak.
Pemeriksaan dilakukan dengan mengecek kadar kreatin dan ureum melalui sampel darah yang bekerja sama dengan laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) milik Pemprov DKI Jakarta.
"Puskesmas melakukan penyelidikan epidemiologi kasus terduga Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada anak berdasarkan data yang dilaporkan fasilitas pelayanan kesehatan kepada Kementerian Kesehatan dan diteruskan kepada Dinas Kesehatan Provinsi," demikian keterangan selanjutnya.
2. Pasien BPJS gratis

Adapun layanan pemeriksaan deteksi dini gagal ginjal akut tersebut tidak dipungut biaya atau gratis bagi pasien yang memiliki BPJS Kesehatan.
Namun bagi pasien umum, akan dikenakan tarif sesuai dengan peraturan yang ada.
3. Buka nomor layanan

Selain itu, Dinkes DKI juga menyebarkan nomor layanan informasi tentang penyakit gagal ginjal akut untuk membantu masyarakat.
Layanan informasi tersebut melalui nomor telepon berbasis WhatsApp di 44 puskesmas yang ada di seluruh DKI Jakarta.