Dinkes DKI Jakarta: 135 Anak Kena Gagal Ginjal Akut

Jakarta, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat, terdapat 135 anak terkena gangguan gagal ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI) selama periode Januari-Oktober 2022.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, menyampaikan bahwa angka tersebut diperoleh per tanggal 27 Oktober 2022.
"Kasus kita per tanggal 27 Oktober total 135 anak tetapi ini total dari Januari, karena kami aktif tadi ya Januari sampe dengan tanggal 27 (Oktober) kemarin," kata Widyastuti saat diwawancara di Rusun Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022)
1. Dinkes DKI Jakarta akan terus update jumlah pasien

Dinkes DKI Jakarta tetap memantau perkembangan kasus gagal ginjal hingga sekarang.
Widyastuti mengungkapkan, pihaknya akan meng-update jumlah pasien sore ini, sesuai dengan hasil hospitality record review yang sudah dilakukan per 28 Oktober 2022.
"Nanti sore kita akan update lagi," ujar Widyastuti.
2. Tercatat 63 Balita meninggal dunia

Ada sekitar 63 balita dari 135 pasien yang meninggal akibat gagal ginjal akut misterius. Sedangkan, 46 balita divonis sembuh dan sisanya masih menjalani perawatan.
Dia juga menegaskan, tidak semua pasien gangguan gagal ginjal akut berdomisili di Jakarta, namun memang mereka menjalani perawatan di rumah sakit Jakarta.
"Nah data DKI tadi tidak semuanya berdomisili di DKI Jakarta, tetapi semua adalah balita yang kebetulan memang dirawat di rumah sakit di DKI Jakarta," katanya.
3. Zat kimia pemicu gagal ginjal akut pada anak

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan bahwa penyebab gagal ginjal akut misterius, yang sebagian besar menyerang balita, dipastikan karena cemaran zat kimia
"Kita melakukan analisa toksikologi karena mengarah lebih ke zat kimia. Kita tes ke 10 anak, tujuh darahnya atau urinenya mengandung zat kimia. Jadi 70 persen orang yang terkena disebabkan zat kimia," ujar Budi dalam konferensi pers, Senin (24/10/2022)
"Kita cek 100 persen memang terjadi kerusakan ginjal. Ini memperkuat bahwa penyebabnya adalah zat kimia," lanjutnya.