Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cerita Manusia Silver Kota Depok, Ngamen Demi HP untuk Belajar Daring

Manusia silver di Jalan Raya Margonda, Kecamatan Beji, Depok. (IDNTimes/Dicky)

Depok, IDN Times - Pemerintah Kota Depok tengah mewujudkan sebagai kota layak anak, namun pada faktanya masih ditemukan sejumlah anak mengais rezeki di jalanan. Salah satunya keluarga 'manusia silver', Johan.

Johan bersama anaknya, Rizky, menjadi manusia silver di Jalan Raya Margonda. Walaupun harus bermain kucing-kucingan dengan Satpol PP Kota Depok, menjadi manusia silver merupakan cara keluarga Johan bertahan hidup untuk mendapatkan rezeki di tengah pandemik virus corona. 

1. Ngamen dengan cara menjadi manusia silver berawal dari anaknya

Manusia silver di Jalan Raya Margonda, Kecamatan Beji, Depok. (IDNTimes/Dicky)

Ide awal Johan menjadi manusia silver berawal dari anaknya, Rizky, yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Padahal tiga bulan yang lalu, Johan masih bekerja sebagai tukang ojek pangkalan, sementara Rizky telah memulai menjadi manusia silver tanpa sepengetahuan sang ayah.

"Awalnya saya tidak tahu kalau Rizky nyilver karena saya ngojek, setelah tahu sempat memberikan nasihat," ujar Johan saat ditemui IDN Times di Margonda, Depok, Jawa Barat, Rabu, 22 Desember 2020.

Semula Johan juga tak menuruti kemauan Rizky, namun sang anak tidak mengindahkannya dan menjadi manusia silver kembali.

Johan akhirnya menanyakan alasan Rizky menjadi manusia silver. Sang anak pun memberikan jawaban bahwa menjadi manusia silver cukup lumayan mendapatkan uang.

"Saya tanya kenapa menjadi manusia silver? Dia menjawab, dapat uangnya lumayan untuk bantu saya dan istri," cerita Johan. 

2. Hasil mengamen menjadi manusia silver untuk kebutuhan dan membeli HP

Ilustrasi manusia silver di Jalan Raya Margonda, Kecamatan Beji, Depok. (IDNTimes/Dicky)

Setelah Johan merajuk dan Rizky menjelaskan alasan jadi manusia silver, ada hal yang membuat Johan tercengang. Rupanya penghasilan Rizky dikumpulkan untuk membeli handphone guna keperluan Pembelajaran Jarak Jauh yang ditugaskan sekolah, termasuk untuk bermain gim juga.

"Saya kaget Rizky beli HP dari uang hasil nyilver," ucap pria yang tinggal tidak jauh dari Stasiun Depok Baru.

Merasa penasaran, Johan akhirnya ikut ajakan Rizky menjadi manusia silver dan meninggalkan profesi lamanya sebagai tukang ojek pangkalan. Apalagi di tengah pandemik, menjadi tukang ojek pangkalan tidak banyak mendapatkan uang dan harus bersaing dengan ojek daring.

"Saya tinggalin ojek pangkalan, apalagi sekarang masyarakat menggunakan jasa ojek online, akhirnya saya nyilver bersama anak saya dan teman Rizky," kata Johan.

3. Lima jam mengamen sebagai manusia silver mampu mengumpulkan uang Rp300 ribu

Manusia silver di Jalan Raya Margonda, Kecamatan Beji, Depok. (IDNTimes/Dicky)

Menjadi manusia silver, Johan cuma bermodal membeli pewarna sablon pakaian. Pewarna ini menurutnya aman di kulit dan mudah dibersihkan karena dicampur dengan minyak zaitun. Sehari, Johan biasanya hanya mengamen selama lima jam.

"Saya biasanya dari pukul empat sore atau lima sore, sampai jam sembilan atau sepuluh malam," ucap Johan.

Selama lima jam mengamen, Johan dan anaknya mampu mengumpulkan uang Rp300 ribu. Lampu merah Jalan Raya Margonda-Juanda maupun di sekitar Depok Town Square, menjadi lokasi tempatnya mengais rezeki.

"Karena hasilnya lumayan dari pada ojek pengkolan untuk memenuhi kebutuhan keluarga," tutup bapak tiga itu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us