- Deklarasi ISOMIL (2016)
- Deklarasi Gerakan Pemuda Ansor mengenai Humanitarian Islam (2017)
- Manifesto Nusantara (2018)
Profil dan Kiprah Charles Holland Taylor yang Dicopot PBNU

- Charles Holland Taylor dicopot sebagai Penasihat Khusus Ketua Umum PBNU oleh Rais Aam PBNU, Miftachul Ahyar.
- Pencopotan terkait isu dugaan zionisme dan tertuang dalam Surat Edaran Nomor: 4780/PB.23/A.II.10.71/99/11/2025.
- Taylor merupakan tokoh internasional yang mendirikan Bayt ar-Rahmah dan terlibat dalam penyusunan dokumen bersama Gus Yahya.
Jakarta, IDN Times - Sosok Charles Holland Taylor tengah menjadi sorotan publik setelah Rais Aam PBNU, Miftachul Ahyar, mencopotnya sebagai Penasihat Khusus Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) untuk urusan internasional.
Pencopotan ini menjadi perhatian publik, seiring mencuatnya isu pemakzulan terhadap Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU.
1. Pencopotan Charles Holland Taylor sudah tertuang dalam surat edaran

Pencopotan Charles Holland Taylor tertuang dalam Surat Edaran Nomor: 4780/PB.23/A.II.10.71/99/11/2025 mengenai Pencabutan Tanda Tangan dalam Surat Keputusan Penetapan Penasihat Khusus Ketua Umum PBNU untuk Urusan Internasional.
Surat ini ditandatangani langsung oleh Miftachul Ahyar pada 22 November 2025.
2. Salah satu faktor dicopot terkait isu zionisme

Salah satu faktor pencopotan Charles Holland Taylor berkaitan dengan isu dugaan zionisme yang tengah berkembang. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf.
"Iya, itu salah satunya," kata Saifullah saat ditemui di Jakarta, Senin (24/11/2025).
3. Profil Charles Holland Taylor

Charles Holland Taylor merupakan tokoh internasional yang pernah menjabat sebagai Penasihat Khusus Ketua Umum PBNU untuk urusan hubungan internasional. Kedekatannya dengan NU dimulai melalui kekerabatan dengan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Bersama KH Ahmad Mustofa Bisri dan Gus Yahya, ia mendirikan Bayt ar-Rahmah pada 2014. Organisasi ini bersama Gerakan Pemuda Ansor meluncurkan gerakan global bernama Humanitarian Islam.
Taylor juga terlibat dalam penyusunan dokumen bersejarah bersama Gus Yahya, seperti:
Charles Holland Taylor lahir di Winston-Salem, North Carolina, Amerika Serikat, dan masa kecilnya dihabiskan di beberapa negara termasuk Jerman, Iran, dan Korea Selatan. Sebelum berkiprah di dunia organisasi Islam, ia pernah berkarier di industri telekomunikasi dan menjabat CEO di USA Global Link.
Setelah menunaikan ibadah haji pada 2023, Charles Holland Taylor mengganti nama menjadi Mohammad Cholil, atas permintaan Gus Yahya.
Di bidang organisasi internasional, ia merupakan Co-founder dan CEO LibForAll Foundation, serta ikut mendirikan Gerakan Humanitarian Islam bersama NU. Selain itu, ia juga Co-founder dan CEO Center for Shared Civilizational Values (CSCV), lembaga yang menjadi sekretariat tetap Forum Agama G20 (R20) atas penunjukan PBNU.


















