Kemenko PMK Perkuat Pemantauan Kesehatan Haji Secara Real Time

- Sistem Siskohatkes terintegrasi dengan data haji dan rekam medis jamaah, mendukung koordinasi lintas sektor untuk layanan kesehatan haji.
- Sistem Siskohatkes dapat diakses real-time bagi tenaga kesehatan di berbagai lokasi, memungkinkan penanganan medis berdasarkan riwayat kesehatan yang tercatat.
Jakarta, IDN Times – Deputi Bidang Koordinasi Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa Kemenko PMK, Warsito, melakukan monitoring dan evaluasi implementasi Sistem Komputerisasi Haji Terpadu bidang Kesehatan (Siskohatkes). Sistem ini memungkinkan pemantauan kondisi kesehatan jamaah haji secara real-time dari Indonesia hingga Arab Saudi.
“Dengan Siskohatkes, kondisi kesehatan jemaah dapat dipantau secara real-time, termasuk saat berada di Tanah Suci,” kata Warsito dikutip dari keterangan pers, Senin (24/11/2025).
1. Sistem Siskohatkes terintegrasi dengan data haji dan rekam medis jemaah

Sistem Siskohatkes terintegrasi dengan data haji dan rekam medis jemaah. Integrasi data ini merupakan tindak lanjut kerja sama antara Direktorat Haji Kemenag dan BPJS Kesehatan. Basis data yang kuat dinilai mendukung koordinasi lintas sektor untuk layanan kesehatan haji.
“Integrasi data jemaah haji dan rekam kesehatannya sangat krusial untuk memastikan kesehatan jemaah,” ujar Warsito.
Melalui Siskohatkes, kata dia, keikutsertaan aktif seluruh jemaah dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diverifikasi. Angka partisipasi JKN tahun ini mencapai 98,62 persen dari seluruh penduduk Indonesia.
2. Sistem Siskohatkes dapat diakses real-time

Lebih lanjut, sistem ini menyediakan akses real-time bagi tenaga kesehatan di berbagai lokasi. Data terintegrasi yang dapat diakses kapan saja ini memungkinkan penanganan medis dilakukan berdasarkan riwayat kesehatan yang tercatat.
Selain itu, pemantauan dilakukan sejak pemeriksaan awal, proses istithoah (pemeriksaan kesehatan secara kompherensif), hingga kondisi jemaah selama di Tanah Suci dan setelah kembali ke Indonesia.
3. Validitas data sebagai fondasi peningkatan layanan haji

Warsito juga melakukan dialog dengan calon jemaah haji yang sedang menjalani pemeriksaan kesehatan dan proses entri data. Dia menekankan pentingnya validitas dan kelengkapan data sebagai fondasi peningkatan layanan haji pada tahun mendatang.
Monitoring di Puskesmas Gayungan dan RSUD Haji Jawa Timur melibatkan beberapa pemangku kepentingan. Kegiatan monitoring dihadiri perwakilan Kemenko PMK, Kementerian Kesehatan, Kementerian Haji dan Umrah, BPJS Kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Surabaya, dan Kemenag Kota Surabaya. Hasil evaluasi diklaim akan menjadi acuan penguatan pelayanan kesehatan jamaah haji pada penyelenggaraan berikutnya.


















