Dino Patti Djalal Usulkan Pembentukan Badan Nasional Diaspora

Jakarta, IDN Times - Chairman of the Board of Trustees IDN-Global, Dino Patti Djalal mengusulkan pemerintah membentuk Badan Nasional Diaspora Indonesia. Menurut dia, diaspora berkontribusi 0,6 persen kepada emerging economies, termasuk Indonesia. Jika diibaratkan sebagai kota, diaspora adalah kota yang padat karya, padat modal, padat ilmu, padat jaringan, dan padat idealisme.
"Jadi kalau SDM yang ada di diaspora disinergikan dengan program pemerintah, dampaknya ke pembangunan Indonesia itu bagus sekali. Diaspora sebagai akselerator bagi pembangunan SDM Indonesia," ungkap Dino saat membuka Congress of Indonesian Diaspora di Jakarta, Sabtu (10/8).
1. Diaspora belum punya kantor khusus

Dino menambahkan, saat ini banyak diaspora pulang ke Indonesia, namun tidak tahu kantor mana yang bisa dikunjungi dan kepada siapa harus melapor.
"Kalau ada keahlian, harus lapor ke siapa Prosesnya seperti apa? di Kemlu sudah ada staf ahli yang mengurus diaspora, tapi tiga orang gak bisa mengurus 6 juta orang. Tiga orang ngurus 1000 orang saja sudah susah, apalagi 6 juta orang," kata Dino.
2. Dino mengusulkan BNP2TKI digabung bersama diaspora

Dino menjelaskan, saat ini BNP2TKI mengurus 2 juta orang TKI. Sementara, TKI hanya sepertiga atau seperempat dari jumlah diaspora per tahun yang selebihnya adalah non TKI.
"Ada dokter, perawat, profesional, dosen dan lain-lain. Siapa yang mengurus harta karun 6 juta orang ini? Usulan kami BNP2TKI direvisi menjadi Badan Nasional TKI dan Diaspora Indonesia," kata Dino.
3. Unit talenta bisa masuk ke badan diaspora

Dengan demikian, kata Dino, kalau nanti ada talent yang masuk, mereka semua ada yang mengurus, ada nomor telepon dan ada kantornya.
"Sekarang pemerintah mau membentuk unit talenta. Nah, unit itu bisa masuk di sini, di badan nasional ini. Jadi intinya harus ada teknis untuk mengurus diaspora," jelasnya.