DKI Jakarta Mulai Siagakan 461 Pompa Antisipasi Cuaca Ekstrem

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 461 pompa keliling yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta disiagakan untuk antisipasi dampak cuaca ekstrem. Langkah ini diambil Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, lantaran potensi cuaca ekstrem akan terjadi hingga awal Januari 2023.
Kepala Dinas SDA Yusmada Faizal mengatakan, ratusan pompa-pompa itu disiagakan agar dapat digunakan kapan saja saat dibutuhkan.
"Selain itu kami memiliki 502 pompa tetap (stasioner) yang tersebar di 181 lokasi," kata dia, dalam keterangannya, disitat ANTARA Rabu (28/12/2022).
1. Ribuan pasukan biru juga disiagakan

Lebih jauh Yusmala mengatakan, Dinas SDA mencatat sebanyak 185 pimpa keliling siap beroperasi dan 253 pompa keliling disiagakan sewaktu-waktu dapat digunakan.
Selain itu, disiagakan juga 4.179 pasukan biru di lapangan yang berada di enam wilayah DKI Jakarta. Termasuk 1.753 orang operator pompa dan pintu air di lima wilayah di DKI Jakarta.
2. 230 unit alat berat dan ratusan truk sampah juga disiapkan

Dinas SDA juga menyiagakan alat berat sebanyak 230 unit, serta 464 truk sampah yang biasanya digunakan mengangkut limbah dari hasil pengerukan sungai atau kali.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI sendiri menyebut, berdasarkan data BMKG, potensi curah hujan dengan intensitas lebat dan sangat lebat dapat terjadi disertai kilat dan angin kencang di Ibu Kota, berlangsung 27 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023.
3. BMKG sebut adanya peningkatan aktivitas Monsun Asia

BMKG menjelaskan, potensi cuaca ekstrem ini dipicu aktifnya sejumlah fenomena dinamika atmosfer di sekitar wilayah Indonesia yang berpotensi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah.
Pemicunya di antaranya peningkatan aktivitas Monsun Asia yang dapat meningkatkanpertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan selatan.
Selain itu, meningkatnya intensitas fenomena seruakan dingin yang disertai dengan potensi arus lintas ekuatorial sehingga aliran massa udara dingin dari Asia memasuki wilayah Indonesia juga dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan, terutama di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah.