Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dua Hari Diguyur Hujan, Depok Dilanda 21 Titik Longsor dan Banjir

Satgas DPUPR Kota Depok melakukan penanganan longsor di Sukmajaya, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)
Satgas DPUPR Kota Depok melakukan penanganan longsor di Sukmajaya, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Depok, IDN Times - Hujan deras yang mengguyur wiayah Kota Depok pada Sabtu, 4 November 2023 dan Minggu, 5 November 2023 mengakibatkan banjir hingga tanah longsor. Terdapat 21 titik banjir dan longsor hingga membutuhkan penanganan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok.

Kepala DPUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianty, mengatakan DPUR Kota Depok telah bergerak menindaklanjuti laporan dampak banjir, longsor, turap jebol, dan jalan ambles.

"Satgas berusaha melakukan penanganan laporan 21 titik laporan banjir, longsor, turap jebol, dan jalan yang ambles," ujar Citra kepada IDN Times, Senin (6/11/2023).  

1. Sebanyak 6 titik banjir, 12 tanah longsor, 2 tanggul jebol, dan jalan ambles

Kepala DPUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianty (tengah) saat ditemui di Situ Studio Alam, Kecamatan Cilodong, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)
Kepala DPUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianty (tengah) saat ditemui di Situ Studio Alam, Kecamatan Cilodong, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Adapun 21 laporan yang diterima DPUPR Kota Depok, terdiri dari 6 titik banjir, 12 tanah longsor, 2 tanggul jebol, dan 1 jalan ambles karena berdekatan dengan saluran air. Enam titik banjir terdapat di Perumahan Taman Duta Sukmajaya, Perumahan Mandala Cilodong, Jalan Ridwan Rais Beji, Cipayung Jaya, dan Kali Cipinang Tapos.

"Untuk lingkungan RW 9 Kelurahan Sukamaju Baru pun mengalami banjir," ucap Citra.

DPUPR Kota Depok telah menangani banjir yang disebabkan sampah dan batang pohon yang menyumbat saluran air maupun gorong-gorong. Petugas berusaha mengangkat sampah yang menyumbat saluran air untuk memperlancar jalannya air.

"Sumbatan sampah ini yang membuat air meluap karena air yang berada di dalam saluran terhambat sampah," tutur Citra.

2. DPUPR akan perkuat tebing yang longsor dengan bronjong

Satgas DPUPR Kota Depok membersihkan sampah yang menyumbat saluran air di wilayah Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)
Satgas DPUPR Kota Depok membersihkan sampah yang menyumbat saluran air di wilayah Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Selain itu, sambung Citra, DPUPR Kota Depok merima 12 laporan titik longsor usai hujan deras dua hari lalu. Titik longsor yang dihimpun berada di wilayah Cimanggis, Bojongsari, Tapos, Cipayung, Sawangan, dan Sukmajaya. Untuk laporan tanggul jebol ada dua titik yakni di Kecamatan Sukmajaya dan Tapos.

“Kalau jalan ambles hanya satu titik, itu diakibatkan air menggerus tanah di Jalan Rotan Kelurahan Limo,” ujar dia.

Citra menjelaskan, untuk penanganan longsor maupun jalan ambles, DPUPR Kota Depok akan melakukan penanganan sementara mencegah terjadinya longsor susulan. Petugas akan menguatkan tebing menggunaan metode bronjong berisi tanah, sehingga tebing tersebut tidak kembali longsor.

"Untuk longsor di Bojongsari, kami akan membuat tanggul di Kali Angke," jelas Citra.

3. Pemkot Depok siapkan BTT tangani banjir hingga longsor

Wali Kota Depok, Mohammad Idris meninjau langsung lokasi longsor di wilayah Kota Depok, pasca hujan deras yang terjadi beberapa hari lalu. (Dokumentasi Diskominfo Kota Depok)
Wali Kota Depok, Mohammad Idris meninjau langsung lokasi longsor di wilayah Kota Depok, pasca hujan deras yang terjadi beberapa hari lalu. (Dokumentasi Diskominfo Kota Depok)

Sebelumnya, Wali Kota Depok, Mohammad Idris, mengatakan, laporan banjir dan longsor dari masyarakat langsung ditindaklanjuti dengan melakukan peninjauan langsung di wilayah Sukmajaya dan Cimanggis. Tanah longsor akibat luapan saluran air.

"Longsor ada dua titik, yakni Perumahan Mutiara dan Komplek RRI Cisalak,” ujar Idris, Senin (6/11/2023).

Idris menuturkan, longsor di Perumahan Mutiara akibat jebolnya turap saluran air yang menggenang perumahan warga. Sementara, longsor di Perumahan RRI akibat tebing perumahan yang tidak kuat menahan tekanan tanah.

“Akibat longsor itu akses jalan warga tersebut hanya tinggal 20 persen,” tutur dia.

Penanganan banjir dan longsor, kata Idris, berkoordinasi dengan DPUPR Kota Depok. Pemerintah Kota Depok berencana menangani sementara dampak banjir dan longsor sambil menunggu penganggaran BTT Kota Depok.

“Kami lakukan penanganan sementara sambil menunggu BTT,” ujar Idris.

Pemerintah Kota Depok juga membuat fondasi cerucuk bambu dengan karung tanah untuk penanganan sementara terhadap longsor dan turap jebol. Rencananya anggaran BTT yang dicairkan akan digunakan untuk pengerjaan skala prioritas.

“Jadi mana yang akan lebih dulu ditangani berdasarkan laporan,” tegas Idris.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dicky
EditorDicky
Follow Us