Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

WPP 2025, Realitas Dunia Lewat Karya Foto

Pemeran World Press Photo
Pameran World Press Photo di Erasmus Huis, Jakarta. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)
Intinya sih...
  • Foto-foto krisis global WPP 2025 dipilih dari 59.320 foto oleh 3.778 fotografer dari 141 negara, menampilkan tema krisis iklim, perang di Jalur Gaza, dan dinamika migrasi.
  • Apresiasi Pemerintah Indonesia terhadap Kedutaan Besar Belanda dalam memperkuat hubungan budaya dan profesional antara kedua negara serta pentingnya jurnalisme kritis dan etis.
  • Fotografer Indonesia, Agung Wilis Yudha Baskoro, meraih penghargaan foto tunggal untuk kawasan Asia Pasifik dan Oseania dengan esai foto mengenai dampak pertambangan nikel di Pulau Halmahera.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pameran World Press Photo (WPP) 2025 resmi dibuka di Jakarta, Jumat (21/11/2025). Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen, menyatakan foto-foto yang ditampilkan menghadirkan dunia apa adanya, tanpa penyaringan, tanpa penghalus.

Gerritsen menyatakan karya-karya tersebut menggambarkan situasi nyata yang terjadi di berbagai belahan dunia. Foto-foto yang dipamerkan, dijelaskan Gritssen, memuat kisah penting, mulai dari kehancuran di Jalur Gaza, figur oposisi dalam perang di Ukraina, hingga perjuangan masyarakat adat di Amazon. Ia menyebut karya-karya tersebut sebagai cerita yang perlu disampaikan.

"Potret-potret ini menunjukkan dunia apa adanya, luas, indah, menyakitkan, dan tragis," ujar Gerritsen dalam pembukaan pameran di Erasmus Huis, Jakarta, Kamis (20/11/2025) malam.

Dia menilai pameran WPP tahun ini juga menggali penyebab mendasar isu global seperti perubahan iklim dan merosotnya keanekaragaman hayati, yang menurutnya berakar pada perilaku manusia dan memperlihatkan dampak baik maupun buruk yang ditimbulkan.

1. Foto-foto yang menggambarkan krisis global

Pameran World Press Photo
Pameran World Press Photo di Erasmus Huis, Jakarta. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

WPP 2025 menampilkan karya 42 fotografer dari berbagai kawasan dunia, dipilih dari 59.320 foto yang dikirim oleh 3.778 fotografer asal 141 negara. Pameran berlangsung 21 November hingga 20 Desember 2025.

Foto-foto yang dipamerkan mengangkat tema beragam, dari krisis iklim hingga dampak perang di Jalur Gaza. Beberapa karya juga menunjukkan dinamika migrasi di Amerika Selatan dan perjuangan kelompok rentan di wilayah konflik.

Dalam sambutannya, Gerritsen menekankan, fotografi jurnalistik seperti ini membantu publik memahami asal-usul krisis global. Ia menyebut pameran tersebut sebagai refleksi atas realitas yang sering kali tidak terlihat.

Dia juga menilai, karya-karya WPP memperkuat pemahaman tentang bagaimana pilihan manusia, baik individu maupun kolektif, menciptakan konsekuensi yang luas bagi lingkungan dan masyarakat.

2. Apresiasi Pemerintah Indonesia

Pemeran World Press Photo
Pameran World Press Photo di Erasmus Huis, Jakarta. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Media Massa Kemkomdigi, Molly Prabawaty, menyampaikan apresiasi kepada Kedutaan Besar Belanda atas komitmen memperkuat hubungan budaya dan profesional Indonesia–Belanda.

"Kami mengapresiasi komitmen berkelanjutan Kedutaan Besar Belanda dalam memperkuat hubungan budaya dan profesional antara Indonesia dan Belanda," kata Molly.

Dia menyatakan, peran jurnalisme kritis dan etis semakin penting di era saat ini. Menurutnya, fotografer, jurnalis, dan editor berada di garis depan untuk menghadirkan kisah yang membuka mata dan memperluas perspektif publik.

"Karya-karya ini tidak sekadar untuk dilihat, tetapi juga direnungkan," ujarnya.

Molly menilai fotografi adalah bahasa universal yang melampaui batas negara dan berbicara langsung kepada pengalaman manusia.

3. Karya fotografer Indonesia masuk deretan terbaik dunia

Agung Wilis Yudha Baskoro Jurnalis foto Indonesia raih penghargaan foto tunggal terbaik
Jurnalis foto Indonesia, Agung Wilis Yudha Baskoro meraih penghargaan foto tunggal terbaik untuk kawasan Asia Pasifik dan Oseania. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Tahun ini, penghargaan foto tunggal untuk kawasan Asia Pasifik dan Oseania diraih fotografer Indonesia, Agung Wilis Yudha Baskoro. Karyanya menampilkan esai foto mengenai dampak pertambangan nikel di Pulau Halmahera.

Dalam foto tersebut tampak sejumlah pekerja tambang berada di dalam kendaraan dengan latar dua cerobong Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara, sebuah visual yang menyoroti paradoks industri nikel dan kondisi lingkungan setempat.

Agung berada di antara 42 fotografer yang karyanya terpilih dari ribuan karya yang dikirim ke kompetisi WPP tahun ini. Kehadirannya di ajang internasional ini kembali menegaskan posisi fotografer Indonesia di panggung global.

Karyanya ditempatkan sejajar dengan foto-foto dari Afrika, Eropa, Amerika, serta Asia Barat dan Tengah, semuanya membawa isu sosial dan lingkungan yang menjadi perhatian dunia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us

Latest in News

See More

Kasus RSUD Koltim, Sesditjen Kemenkes Andi Saguni Diperiksa KPK

21 Nov 2025, 15:11 WIBNews