Dukung Rencana Bioetanol, Menteri ATR Siapkan 240 Ribu Hektare Lahan

- Lokasi lahan untuk rencana mandatori bioetanol tersebar di 18 provinsi, akan diperluas hingga satu juta hektare.
- Rencana penanaman singkong pada lahan satu juta hektare untuk mendukung mandatori campuran etanol terhadap BBM.
- Indonesia akan mewajibkan campuran bensin dan etanol untuk mengurangi emisi karbon dan ketergantungan terhadap impor BBM.
Jakarta, IDN Times - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menyatakan bahwa pihaknya telah menyediakan 240 ribu hektare lahan untuk mendukung rencana penerapan bahan bakar minyak (BBM) dengan kandungan etanol sebesar 10 persen.
Hal tersebut disampaikan di Jakarta, pada Rabu (29/10/2025). Menurut Nusron, lahan-lahan tersebut dapat ditanami singkong, lalu dijadikan bioetanol untuk membuat BBM ramah lingkungan.
"Sementara memang kita lagi ada lahan baru 240 ribu hektare, yang tersedia itu baru 240 ribu hektare," ujarnya di Jakarta mengutip ANTARA.
1. Lokasi lahan tersebar di 18 provinsi

Nusron menjelaskan, 240 ribu hektare lahan tersebut tersebar di 19 provinsi dan akan diperluas hingga satu juta hektare.
"Tersebar, ada di 18 provinsi tapi nanti ada sampai satu juta hektare karena sedang kami carikan lagi," kata dia.
2. Rencana penanaman singkong pada lahan satu juta hektare

Selain itu, pemerintah berencana menanam singkong pada lahan seluas satu juta hektare unuk mendukung mandatori campuran etanol terhadap BBM. Berdasarkan pernyataan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, singkong merupakan salah satu bahan baku etanol.
Meski begitu, Amran belum membocorkan lokasi lahan karena harus berkoordinasi dengan Nusron dan pemerintah pun masih menunggu laporan terkait daerah yang cocok ditanami singkong.
3. Indonesia akan mewajibkan campuran bensin dan etanol

Dalam rangka mengurangi emisi karbon dan ketergantungan terhadap impor BBM, Presiden Prabowo Subianto menyetujui mandatori campuran etanol 10 persen tersebut.
Ada pun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), akan menggandeng industri otomotif guna menguji kecocokan penerapan BBM dengan kandungan etanol sebesar 10 persen di Indonesia yang beriklim tropis.


















