Bahas Pengelolaan Dana Desa, DPD RI Terima Audiensi Apdesi 

Pengelolaan Dana Desa harus akuntabel

Jakarta, IDN Times – Ketua DPD RI AA Lanyalla Mahmud Mattalitti menyoroti kurangnya kapasitas kepala desa dan perangkatnya dalam pengelolaan Dana Desa. Menurutnya, alokasi Dana Desa yang besar harus diimbangi dengan sistem pengelolaan yang akuntabel sehingga dapat digunakan untuk kemajuan desa. Lanyalla menyampaikan hal itu saat menerima audiensi Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) dengan DPD RI, didampingi Ketua Komite I, Agustin Teras Narang dan Wakil Ketua Komite II, Bustami Zainudin, di Gedung Nusantara III Senayan Jakarta, Jumat (24/1).

Dalam pertemuan itu, Ketua Komite I DPD RI, Agustin Teras Narang, mengatakan bahwa banyaknya kasus yang melibatkan kepala desa terkait pengelolaan Dana Desa karena kurangnya kapasitas yang dimiliki perangkat desa. Khususnya untuk mengelola dan mempertanggungjawabkan Dana Desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Teras Narang pun menyarankan agar para perangkat desa diberikan pendampingan dan pelatihan sehingga mempunyai kapasitas yang memadai untuk memajukan desanya melalui Dana Desa yang diberikan pemerintah.

“Memang ada beberapa hal yang perlu kita tingkatkan. Peningkatan di sini misalnya dari sisi keuangan, pertanggungjawaban, dan dari sisi pendampingan. Di sini kita sudah berbicara kapasitas dan kualitas. Kita harapkan ada satu perjalanan singkat, tapi akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan hasil akhir pembangunan di desa dapat berjalan dengan baik,” ucap Teras Narang.

1. Komite I DPD RI siap mendampingi perangkat desa dalam pengelolaan Dana Desa

Bahas Pengelolaan Dana Desa, DPD RI Terima Audiensi Apdesi IDN Times/DPD RI

Senator dari Kalimantan Tengah ini juga mengatakan bahwa Komite I DPD RI siap mendampingi perangkat desa untuk peningkatan kapasitas pengelolaan dana desa. Teras Narang berharap DPD RI pun berkontribusi terhadap kemajuan daerah. Hal tersebut dapat diawali dengan peningkatan kapasitas perangkat desa agar pembangunan berjalan baik.

“Ketua DPD RI sudah memberikan arahan-arahan berkenaan dengan apa yang harus dilakukan terkait peningkatan kapasitas ini. Kami di Komite I juga ditugaskan untuk melakukan tugas legislasi dan pengawasan, guna penyempurnaan bagaimana desa jauh lebih baik,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua Komite II DPD RI, Bustami Zainudin, menekankan pada keefektifan pengelolaan sumber daya desa secara optimal untuk kemajuan desa. Dirinya berharap sumber daya yang terdapat di desa dapat dikelola melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang mumpuni sehingga dapat memberikan pemasukan untuk pembangunan desa.

“Kami dari Komite II menyoroti tentang bagaimana sumber daya alam dan sumber ekonomi di desa yang muaranya ialah kesejahteraan. Tentu apa yang diharapkan tadi ialah adanya pembinaan pelatihan terhadap BUMDes yang hari ini dengan keterbatasan kapasitas yang ada, perangkat yang ada, dan pendamping yang ada,” kata Bustami, senator asal Lampung ini.

Sementara itu, Ketua Umum Apdesi, Suhardi Buyung, mengakui bahwa dalam pengelolaan Dana Desa, kepala desa dan perangkatnya memiliki banyak keterbatasan. Hal tersebut sudah disampaikan kepada kementerian terkait, tetapi belum mendapat solusi yang bisa diterapkan di desa. Oleh karena itu, dirinya berharap agar DPD RI melalui anggota-anggotanya di setiap provinsi bersedia menjadi pembimbing dari desa-desa di provinsinya. Tujuannya agar Dana Desa yang ada bisa dikelola dengan baik untuk memajukan masyarakat desa, tanpa berujung pada permasalahan dengan hukum.

"Di sini kami melihat kepemimpinan DPD RI Pak Lanyalla yang sangat antusias untuk memajukan desa. Satu visi dan misi dengan kita untuk desa lebih maju lagi. Kita meminta juga Ketua DPD RI sebagai pembina dari Apdesi," harap Suhardi.

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya