Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fakultas Kedokteran Akan Dibatasi, Tapi Perbanyak Kuota Dokter

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro (tengah) di Gedung Kemenko PMK, Senin (30/12/2024). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Intinya sih...
  • Mendiktisaintek batasi pembukaan FK untuk fokus pada peningkatan jumlah dokter.
  • Kampus diminta menambah kuota dokter sebagai solusi kekurangan 120 ribu dokter umum di Indonesia.
  • Upaya membuka kuota pendidikan dokter sebesar-besarnya dan memberikan beasiswa pada putra-putri terbaik di daerah.

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro mengatakan, akan ada pembatasan pembukaan Fakultas Kedokteran (FK). Dia mengakui, ini perihal kebutuhan di institusi pendidikan.

"Kalau mau membuka FK itu kita sementara batasi dulu," kata dia di Jakarta, dikutip Selasa (14/1/2025)

1. Kampus diminta tambah kuota dokter

Foto hanya ilustrasi (IDN Times/Daruwaskita)

Dia mengatakan, hal ini dilakukan karena yang dibutuhkan adalah peningkatan jumlah dokter, bukan fakultasnya. Maka kampus diminta untuk menambah kuota dokter.

"Kan butuhnya dokter, bukan butuhnya FK. Kalau butuh dokter ya kita minta kampus yang ada tambah kuota aja," katanya.

2. Indonesia kekurangan 120 ribu dokter umum

ilustrasi dokter koas melakukan pengecekan tekanan darah (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kebutuhan Indonesia akan dokter pernah diungkapkan oleh Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Dante Saksono Harbuwono. Dia menjelaskan, Indonesia kekurangan 120 ribu dokter umum sesuai rasio ideal yang diharapkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

“Saat ini jumlah dokter umum yang ada di Indonesia sekitar 150 ribu orang, kita masih kekurangan 120 ribu orang lagi, karena rasio yang diharapkan dicapai oleh WHO adalah satu dokter untuk 1.000 penduduk, sedangkan saat ini, pendidikan dokter umum yang diproduksi oleh fakultas kedokteran di Indonesia, satu tahun rata-rata hanya menghasilkan 12.000 orang,” kata Dante dilansir ANTARA, Selasa.

3. Buka kuota sebesar-besarnya untuk pendidikan dokter

ilustrasi dokter bedah sedang melakukan operasi (pexels.com/Lemniscate L)

Dia menjelaskan, jika kondisi tidak didukung kebijakan politik maupun program-program pemerintah, maka kebutuhan 120 ribu dokter baru bisa tercapai dalam waktu 10 tahun lagi.

“Untuk itu, yang kita lakukan, pertama yakni membuka kuota sebesar-besarnya untuk pendidikan dokter umum sehingga jumlah penerimaannya lebih banyak. Kedua, membuka fakultas kedokteran baru dengan sistem academic health survey,” ujarnya.

Selanjutnya perlu ada pemberian beasiswa pada putra-putri terbaik di daerah, untuk bisa melanjutkan pendidikan dokter di wilayah yang menyediakan pendidikan dokter dengan kewajiban untuk kembali mengabdi ke daerahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us