Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ganjar Ingatkan Bahaya Matahari Kembar: Anak Buah Bisa Bingung

Ganjar Pranowo (IDN Times/Reynaldy Wiranata)
Intinya sih...
  • Ganjar Pranowo menegaskan tak boleh ada matahari kembar di pemerintahan Presiden RI, Prabowo Subianto.
  • Beberapa menteri masih menganggap Jokowi sebagai bos karena pernah menjabat di era Jokowi dan mendapat rekomendasi dari Jokowi.
  • Politisi PKS, Mardani Ali Sera, menilai positif silaturahmi menteri ke rumah Jokowi tetapi meminta agar tidak ada matahari kembar dalam pemerintahan.

Jakarta, IDN Times - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo turut mengomentari soal isu adanya dugaan dualisme kepemimpinan alias matahari kembar di pemerintahan Presiden RI, Prabowo Subianto.

Ganjar menegaskan, tidak boleh ada matahari kembar. Sebab, dikhawatirkan bisa membingungkan struktural kepemimpinan.

"Oh ya gak boleh matahari kembar, masa mataharinya kembar. Nanti pemimpinya bingung, anak buahnya bingung," kata dia saat ditemui di Gedung Kesenian Jakarta, Selasa (15/4/2025) malam.

1. Ganjar juga tanggapi soal Jokowi masih dianggap bos

Presiden ke-7 Joko “Jokowi” Widodo. (IDN Times/Larasati Rey)

Dalam kesempatan itu, Ganjar pun mengungkap alasan mengapa sejumlah menteri Prabowo masih menganggap Presiden Ketujuh RI, Joko "Jokowi" Widodo sebagai bos. Menurut Ganjar, menteri tersebut pernah menjabat di era Jokowi. Ia pun menyebut, ada menteri yang bertugas atas rekomendasi Jokowi.

"Kan mereka dulu menterinya. Tapi kan dia (menteri yang bersangkutan) pasti dapat rekomendasi dari dia (Jokowi)," ujar Ganjar.

2. PKS sebut matahari kembar

Anggota DPR RI Fraksi PKS Mardani Ali Sera sarankan Anies Baswedan tak bentuk partai politik. (IDN Times/Amir Faisol)

Sebelumnya, Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, mengomentari silaturahmi sejumlah menteri ke rumah Jokowi. Dia menilai hal tersebut positif, tetapi mengingatkan tidak boleh ada matahari kembar dalam satu pemerintahan. 

"Biar bagaimana pun, Presiden kita Pak Prabowo dan Pak Jokowi sudah menunjukkan determinasinya, kapasitasnya dan komitmennya," ujar Mardani di akun media sosialnya, dikutip Minggu (13/4/2025). 

Mardani meyakini, Prabowo tidak tersinggung melihat sejumlah menterinya aktif bersilaturahmi lebaran ke kediaman Jokowi di Solo. Tapi, dia meminta agar menteri yang ada tetap bersikap obyektif.

"Jadi, pesan saya cuma satu, jangan ada matahari kembar. Satu matahari saja berat, apalagi kalau dua (matahari), gitu," tutur Mardani. 

3. Sejumlah menteri sowan ke Jokowi

Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan temui Presiden ke-7 Jokowi dirumahnya. (IDN Times/Larasati Rey)

Sejumlah menteri memang sowan ke kediaman Presiden ke-7 Jokowi di Solo pekan lalu, dalam rangka halal bi halal. Mayoritas mereka adalah menteri yang dulu pernah bertugas pada pemerintahan Jokowi, tetapi kini diberikan kepercayaan kembali sebagai di Kabinet Indonesia Maju Prabowo. 

Silaturahmi ke kediaman Jokowi diawali dari kedatangan Luhut Binsar Pandjaitan dan Sri Mulyani. Lalu, berlanjut kunjungan Budi Gunadi Sadikin, Wahyu Sakti Trenggono, Bahlil Lahadalia, hingga Zulkifili Hasan.

Kunjungan menjadi tidak biasa ketika Wahyu dan Budi sama-sama menyebut tujuan silaturahmi karena menganggap mantan Wali Kota Solo itu sebagai bos. Tanda tanya pun muncul, mengapa pejabat tinggi negara itu masih menganggap Jokowi sebagai bos, sedangkan presidennya saat ini sudah berganti Prabowo Subianto.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
Yosafat Diva Bayu Wisesa
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us