Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ganjar: Kita Kecolongan Waktu Delegasi Israel Hadir di IPU Bali

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Dok. Humas Pemprov Jateng)

Jakarta, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan pernyatannya yang menolak kedatangan tim nasional sepak bola Israel ke Indonesia di ajang Piala Dunia U-20, tidak hanya sekadar untuk menunjukkan loyalitas ke PDI Perjuangan. Melainkan juga sikap resmi PDIP terhadap sikap Israel yang masih menjajah Palestina, karena hal itu juga tertuang dalam konstitusi Indonesia. 

Ganjar mengaku tak ada motif lain mengapa perlu menunjukkan loyalitas itu ke PDIP. Apalagi, kata dia, agar PDIP akhirnya memberikan tiket emas pencapresan ke dirinya untuk Pemilu 2024.

"Setidaknya iya (ini bagian dari pembuktian loyalitas ke PDIP). Tidak hanya loyalitas ke partai, tapi sikap PDIP yang jelas terhadap konstitusi nasional. Saya menjadi bagian dari PDI Perjuangan, jadi saya harus bicara," ungkap Ganjar ketika berbicara di program Mata Najwa dan tayang di YouTube Najwa Shihab, Selasa (4/4/2023). 

Ganjar kini menjadi salah satu pihak yang disalahkan banyak orang di Tanah Air. Ia dituding jadi salah satu penyebab FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Padahal, Pemkot Solo ikut meneken host city agreement dengan FIFA, sedangkan Solo menjadi area yang berada di bawah pengawasan Ganjar.

Menurut politisi PDIP itu, seandainya ia mendiamkan begitu saja kehadiran timnas Israel sementara ada peluang Israel menjadi pemenang dan mengibarkan benderanya di Tanah Air, maka ia berpotensi melanggar aturan. Aturan yang dirujuk Ganjar yakni Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 3 Tahun 2019 tentang Hubungan Luar Negeri oleh Pemda dalam Bab X hal khusus poin B nomor 150. Dokumen tersebut diteken Menlu Retno Marsudi. 

Dua poin di antaranya berbunyi "tidak menerima delegasi Israel secara resmi dan di tempat resmi." Lalu, poin selanjutnya yaitu "tidak diizinkan pengibaran atau penggunaan bendera, lambang, dan atribut lainnya serta pengumandangan lagu kebangsaan Israel di wilayah Republik Indonesia."

"Kan saya ini pemerintah daerah, itu aturannya jelas kok di bab X itu. By law, kita ikuti aturan, by konstitusi kita ikut serta dan kita tidak lupa pada sejarahnya. Sejak zaman Bung Karno hingga Pak Jokowi kita konsisten," kata Ganjar.

Di sisi lain, Ganjar menyebut, pemerintah kecolongan ketika menerima kedatangan delegasi Parlemen Israel (Knesset) yang hadir di acara Inter Parliamentary Union (IPU) Bali pada 2022. Menurut dia, seharusnya tidak ada pengecualian bagi anggota Knesset dapat menjejakan kakinya di Indonesia.

"Apakah itu kecolongan? Kalau buat saya kecolongan. Emangnya kita boleh meng-iyakan pada hal yang seperti itu?" tanya Ganjar. 

Lalu, bagaimana sikap PDIP terkait keikutsertaan atlet Israel di acara World Beach Games di Bali pada Agustus 2023? Apakah kehadiran mereka juga bakal ditolak?

1. Kehadiran delegasi Knesset di IPU tak jadi perhatian, karena tak punya magnet besar seperti bola

Dua anggota parlemen Israel yang hadir di sidang Inter-parliamentary Union (IPU) ke-144 digelar di Bali International Conventiom Centre pada 20-24 Maret 2022. (Tangkapan layar Twitter)

Lebih lanjut, Ganjar menyebut, hampir tak terdengar gelombang penolakan terkait kehadiran anggota parlemen Israel di IPU, Bali, lantaran acara tersebut terlalu fokus ke topik politik. Sementara, kehadiran timnas Israel di Piala Dunia U-17 menjadi hal yang berbeda dan menyedot perhatian publik. 

"Hampir semua tak perhatian ke (IPU), tapi khusus yang ini, karena ini kan hadir di acara bola. IPU sangat politik waktu itu. Emang ada yang nonton? Tidak!" ungkap Ganjar yang mengenakan kemeja putih ketika diwawancarai Najwa. 

Ia pun membuka peluang seandainya Indonesia perlu meninjau kembali politik luar negerinya. Di mana pada akhirnya membolehkan perwakilan Israel masuk ke Tanah Air dan bertanding di sini. 

"Atau jangan-jangan kita harus me-review politik luar negeri kita? Mari kita duduk bersama kalau begitu. Mari kita undang partai politik, tokoh agama, tokoh bangsa dan semua duduk bersama. Agar kemudian ini menjadi konsensus dari bangsa untuk menyikapi itu," tutur Ganjar. 

2. Ganjar minta kepada Gubernur Bali agar disampaikan sikap Indonesia terkait keikutsertaan Israel di World Beach Games

Gubernur Bali Wayan Koster (Dok.IDN Times/Wayan Koster)

Ganjar pun menyadari pada Agustus 2023, atlet dari Israel diketahui akan berpartisipasi di ajang World Beach Games di Bali. Ganjar kemudian menghubungi Gubernur Bali, I Wayan Koster. 

"Tolong diomongkan sekarang atau dilobi agar kemudian kita punya cara-cara yang bisa dilakukan yang lebih baik. Tidak mengundang respons-respons nanti akan merugikan kepentingan nasional kita. Nanti, ribut, nanti ramai," kata Ganjar.

Ia pun membantah PDIP baru menyampaikan penolakan terhadap kehadiran timnas Israel dua bulan sebelum perheletan Piala Dunia U-17. Sebab, Wakil Ketua Komisi I DPR, Utut Adianto diutus Megawati Soekarnoputri untuk menyampaikan ke pemerintah terkait penolakan kehadiran timnas Israel. 

"Artinya, ada upaya-upaya yang tidak ter-cover oleh media sebagai salah satu usaha kita untuk memperbaiki situasi dan memitigasi, lalu diberikan tugas. Yang tidak setuju yang berkaitan dengan penolakan akan dihandle oleh Kemlu. Kemlu pun sudah menyiapkan (langkah-langkah)," ujarnya.

Ganjar mengatakan PDIP baru menunjukkan sikap tegas penolakan kehadiran perwakilan Israel bukan lantaran demi kepentingan Pemilu 2024. Tetapi, sikap penolakan yang disampaikan secara internal, tidak berujung ke keputusan apapun. 

"PDIP melihat kok tidak ada progress apa-apa, makanya baru sekarang bersuara," katanya.

3. Ganjar sudah izin ke Jokowi bakal sampaikan pernyataan tolak timnas Israel

Presiden Jokowi bersama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (dok. Sekretariat Presiden)

Dalam wawancara itu, Ganjar juga menyebut sebelum menyampaikan pernyataan menolak kehadiran timnas Israel, ia sudah menyampaikan kepada Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Meski pesan tersebut disampaikan tidak secara langsung, tapi melaui beberapa menteri untuk diteruskan ke Jokowi. 

"(Pak Jokowi sudah tahu kalau saya) akan mengeluarkan statement, yang kemudian statement-nya itu (menolak kehadiran timnas Israel). Tapi, saya belum ketemu lagi untuk ngobrol," kata dia. 

Ganjar pun tak menampik bisa saja Jokowi merasa ada yang ganjil lantaran kepala daerah justru mengambil sikap yang berseberangan dari pemerintah pusat. Ganjar menyebut sejak awal Indonesia mengajukan bidding tuan rumah Piala Dunia U-20, pihaknya sudah setuju. Permasalahannya, kata dia, belakangan timnas Israel, lolos kualifikasi. 

"Kalau ini (timnas Israel) gak jadi ikut, kan sudah jadi pesta pora. Gak ada juga orang yang nolak-nolak," tutur dia. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Rochmanudin Wijaya
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us