Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gara-gara Edhy Prabowo, Gerindra Minta Maaf ke Kabinet Jokowi

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (tengah) bersama Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani (kiri) tiba di lokasi sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020) (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jendral Partai Gerindra, Ahmad Muzani akhirnya menyampaikan keterangan resmi atas ditangkapnya salah satu kader Gerindra, Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo dalam kasus ekspor benih lobster.

Atas kejadian itu, Gerindra menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden Joko “Jokowi” Widodo serta Kabinet Indonesia Maju.

“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesarnya atas kejadian ini. Kami percaya sepenuhnya kejadian ini tidak akan mengganggu proses pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, kami berharap seluruh kegiatan pemerintahan tetap berjalan sebagaimana biasa,” kata Muzani lewat siaran persnya, Jumat (27/11/2020).

1. Gerindra berharap asas praduga tak bersalah tetap dihormati

Sekjen DPP Gerindra Ahmad Muzani (Kanan) memberikan keterangan pers usai rapat konsolidasi pemenangan Pilkada di Sumut, Minggu (19/1) petang (IDN Times/Prayugo Utomo)

Muzani memastikan Gerindra akan menghormati sepenuhnya proses hukum terhadap Edhy Prabowo. Partainya mempercayakan penanganan masalah kasus ini kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Persoalan ini akan ditangani secara transparan, baik, cepat, dan pada akhirnya masyarakat akan dapat mengetahui masalah ini secara jelas duduk masalahnya,” kata politisi berusia 52 tahun itu.

Gerindra juga berharap agar asas hukum praduga tak bersalah tetap dihormati dan dijunjung tinggi dalam kasus ini, karena itu upaya untuk menyediakan bantuan hukum terhadap Edhy Prabowo.

“Harus dihormati sebagai upaya untuk menjernihkan persoalan yang dituduhkannya,” ujar dia.

2. DPP Gerindra terima surat pengunduran diri Edhy Prabowo sebagai menteri dan elite partai

Edhy Prabowo di tambak udang vaname wilayah selatan Jawa Barat dari Pelabuhan Ratu hingga Kabupaten Garut (Instagram.com/edhy.prabowo)

Guna bisa fokus menghadapi persoalan ini, Edhy Prabowo sudah mengajukan pengunduran diri, baik sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, maupun sebagai Wakil Ketua Umum DPP Gerindra.

“Kami DPP pusat Gerindra telah menerima surat pengunduran diri Edhy Prabowo. Sekarang ini, surat tersebut sedang kami teruskan kepada ketua dewan pembina Partai Gerindra,” ujar Muzani.

3. Edhy Prabowo ditangkap KPK

Edhy Prabowo melihat-lihat udang di tambak daerah Kuala Secapah, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Instagram.com/edhy.prabowo)

Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo sebelumnya ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu, 25 November 2020. Dia diamankan bersama belasan orang lainnya, beserta dengan sejumlah barang bukti untuk penyidikan lebih lanjut.

Dari hasil tangkap tangan tersebut ditemukan ATM atas nama AF, Tas LV, Tas Hermes, baju Old Navy, Jam Rolex, Jam Jacob n Co, Tas Koper Tumi, dan Tas Koper LV.

Edhy selanjutnya ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka, karena diduga menerima hadiah atau janji terkait perizinan tambak, usaha, dan atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020.

Selain Edhy, KPK menetapkan enam tersangka lainnya, yakni SAF, APM, SWD, AF, AM dan  SJT sebagai pemberi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us