Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gelar Rapimnas Perdana, Ormas Gerakan Rakyat Belum Mendesak jadi Parpol

Screenshot_20250713_193327_YouTube.jpg
Ketua Umum Ormas Gerakan Rakyat, Sahrin Hamid ketika membuka rapimnas perdana di Hotel Arya Duta. (Tangkapan layar YouTube Gerakan Rakyat)
Intinya sih...
  • Anies diposisikan sebagai tokoh inspiratif
  • Rapimnas perdana Gerakan Rakyat bahas arah organisasi
  • Anies berpesan agar gagasan perubahan tidak hilang

Jakarta, IDN Times - Organisasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Rakyat pada Minggu (13/7/2025) kali pertama menggelar rapat pimpinan nasional. Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan merupakan salah satu tokoh yang hadir di pembukaan rapimnas.

Ketua Umum Gerakan Rakyat, Sahrin Hamid mengatakan organisasi yang lahir dari basis pendukung Anies tersebut, belum memutuskan apakah ke depan akan bertransformasi menjadi partai politik. Arah ke depan ormas tersebut masih terus dibicarakan.

"Nah, apakah organisasi ini nanti bertransformasi atau membentuk ke sesuatu atau menjadi sebuah kekuatan politik formal ke depan, nah itu yang akan kami diskusikan barang kali pada kesempatan nanti," ujar Sahrin di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat.

Namun, ia menggarisbawahi ormas Gerakan Rakyat sudah mengantongi status badan hukum berbentuk perkumpulan. "Soal memformalkan itu (ormas menjadi parpol), saya kira bukan hal yang mendesak buat Gerakan Rakyat," imbuhnya.

Apa posisi Anies di dalam gerakan ormas tersebut?

1. Anies diposisikan sebagai tokoh inspiratif

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ketika hadir di rapimnas I Gerakan Rakyat. (Tangkapan layar YouTube Gerakan Rakyat)

Ketika ditanyakan apa posisi Anies Baswedan di dalam ormas Gerakan Rakyat, Sahrin mengakui belum menetapkan posisi formal bagi mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Meski begitu, kata Sahrin, kehadiran Anies menjadi elemen penting dalam gerakan tersebut.

"Kami memposisikan Mas Anies sebagai tokoh inspiratif, yang menginspirasi lahirnya Gerakan Rakyat. Oleh karena itu tidak begitu penting Mas Anies hadir secara formal atau tidak. Tapi yang jelas bahwa kami lihat tadi Mas Anies bersama kita. Pada saat deklarasi Mas Anies juga bersama kita, dan hari-hari ini Mas Anies tentunya bersama kita," ujar Sahrin.

Gerakan Rakyat sendiri, kata Sahrin, dideklarasikan 27 Februari 2025. Rapimnas ini merupakan pertemuan nasional pertama bagi organisasi yang awalnya berbasis relawan pendukung Anies tersebut.

"Bagi kami adalah yang terpenting saat ini menata. Menata struktur kita, menata organisasi kita, sehingga organisasi ini dia memiliki arah, dia memiliki sistem, sehingga nantinya capaian-capaian kita itu relatif bisa terujung," tutur Juru Bicara Anies itu.

2. Rapimnas perdana Gerakan Rakyat bahas arah organisasi

Ketua Umum Ormas Gerakan Rakyat, Sahrin Hamid dan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ketika membuka rapimnas perdana di Hotel Arya Duta. (Tangkapan layar YouTube Gerakan Rakyat)

Sementara, dalam rapimnas perdana, tutur dihadiri Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) dari Aceh hingga Papua. Sahrin di dalam sambutannya mengatakan pertemuan tersebut akan menentukan arah masa depan organisasi.

"Pada rapat Pimpinan Nasional ini nanti tentunya setiap DPW memberikan pandangan umum, setiap organisasi sayap, setiap dewan, setiap badan otonom. Dan di situlah nanti kami akan merumuskan rekomendasi penting terkait dengan bagaimana masa depan organisasi gerakan rakyat," kata Sahrin.

Ia menambahkan rapimnas diisi dengan sejumlah agenda strategis, mulai dari pembukaan, dialog kebangsaan, hingga penyampaian pidato kunci oleh eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Tak hanya itu, Rapimnas juga menghadirkan sejumlah narasumber dari kalangan dewan pakar serta perwakilan dari badan otonom organisasi.

3. Anies berpesan agar gagasan perubahan tidak hilang

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ketika hadir di rapimnas I Gerakan Rakyat. (Tangkapan layar YouTube Gerakan Rakyat)

Sementara, di dalam pidato kuncinya, Anies menekankan pentingnya menjaga semangat perubahan sebagai bagian dari komitmen terhadap demokrasi dan masa depan Indonesia. “Gagasan perubahan jangan pernah hilang. Gagasan perubahan harus terus dijaga. Dan kita terus meyakinkan kepada rakyat Indonesia bahwa perubahan untuk kebaikan itu dibutuhkan," kata Anies.

Menurut Anies, perubahan merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem demokrasi. Ia menjelaskan, demokrasi memberikan ruang koreksi dalam rentang waktu tertentu, sehingga bila terjadi kekeliruan dalam kebijakan, masih ada kesempatan untuk memperbaikinya.

"Demokrasi ini memberikan interval. Bila terjadi kekeliruan dalam pengambilan keputusan, maka kekeliruan pada interval. Ada waktunya, masa jabatan. Setelah itu, selesai. Tanpa demokrasi, tidak ada masa jabatan," imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us