Menko PMK Ajak Tokoh Lintas Agama Pelihara Keberagaman

Masalah perbedaan dikhawatirkan menggerus nasionalisme

Jakarta, IDN Times - Masalah perbedaan yang terus menggema dan meluas dikhawatirkan dapat menggerus rasa nasionalisme dan persatuan bangsa. Indonesia yang indah dengan keberagamaannya mulai terancam keberlangsungannya hanya karena kepentingan politis kelompok tertentu yang saat ini cenderung menjadikan agama sebagai “barang dagangan” demi menjaring simpati publik.

Lalu bagaimana agar situasi bangsa tetap kondusif? Di bawah ini pandangan Menko PMK Puan Maharani.

1. Majelis Reboan untuk bertukar pemikiran

Menko PMK Ajak Tokoh Lintas Agama Pelihara KeberagamanIDN Times/Indiana Malia

Menko PMK Puan Maharani mengatakan, para guru bangsa di suatu masa pernah berkumpul lalu saling bertukar pemikiran. Mereka kemudian sepakat untuk merawat dan memperkuat keberagaman Indonesia adalah dengan dialog.

Menyatukan keberagaman Indonesia dengan saling diskusi dan bertukar pikiran. Forum dialog dan diskusi mendalam tentang kebangsaan itu lalu diberi nama Majelis Reboan.

Forum dialog semacam Majelis Reboan yang punya semangat memelihara keberagaman dan menjaga persatuan bangsa ini, diakui Puan patut didukung secara penuh apalagi dalam diskusinya selalu coba merangkul dan mengajak berkumpul pula lintas agama yang ada.

2. Keberagaman Indonesia dapat dipelihara

Menko PMK Ajak Tokoh Lintas Agama Pelihara KeberagamanIDN Times/Indiana Malia

“Semoga forum diskusi semacam ini dapat terus ada karena harapan kita semua adalah segala keberagaman Indonesia ini dapat terus dipelihara,” kata Menko PMK Puan Maharani dalam sambutan singkatnya sebagai tuan tumah untuk Majelis Reboan, Rabu (30/5).

“Semoga dengan acara ini, sambil buka puasa bersama, kita tandai pula kebangkitan Majelis Reboan selaku pemelihara keberagaman Indonesia,” imbuhnya.

3. Majelis Reboan mengumpulkan tokoh lintas agama

Menko PMK Ajak Tokoh Lintas Agama Pelihara KeberagamanIDN Times/Indiana Malia

Menurut sejarahnya, kata Puan, sebagai Guru Bangsa, Gus Dur dan Cak Nur sudah lama saling kenal. Keduanya saling asah gagasan dalam forum yang diberi nama Majelis Reboan. Sebuah forum yang lahir sebagai bentuk arus sungai kecil yang membutuhkan saluran untuk mengalir alamiah.

Topik:

Berita Terkini Lainnya