Indonesia Kutuk Aktivis Israel Rusak Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

- Menteri Luar RI Retno Marsudi mengutuk aktivis Israel yang merusak bantuan kemanusiaan untuk warga di Gaza, Palestina.
- Retno meyakini adanya pembiaran dari Pemerintah Israel untuk menghambat proses bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.
- Kelompok aktivis sayap kanan Israel Tsav 9 melakukan serangan terhadap konvoi bantuan kemanusiaan yang dikirim ke Gaza.
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar RI Retno Marsudi mengatakan Indonesia mengutuk aktivis Israel yang merusak bantuan kemanusiaan untuk warga di Gaza, Palestina. Retno mengatakan, seharusnya hal itu tidak boleh terjadi.
"Kita keluarkan statement, kita kutuk keras hal hal yang terjadi seperti itu dalam artian menghambat bantuan kemanusiaan, karena bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini," ujar Retno di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (17/5/2024).
1. Ada upaya sistematis pembiaran bantuan untuk Gaza dihambat

Retno meyakini, ada pembiaran dari Pemerintah Israel untuk menghambat proses bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. Sebab, para aktivis merusak bantuan itu di hadapan aparat Israel.
"Saya yakin ini upaya sistematis upaya terus menghambat bantuan kemanusiaan untuk Gaza," kata dia.
Retno mengatakan, Pemerintah Indonesia juga sudah menghubungi Dewan Keamanan PBB agar bantuan kemanusiaan untuk Gaza mendapat prioritas.
2. Bantuan kemanusiaan dirusak oleh aktivis sayap kanan Israel

Sebelumnya, Kelompok aktivis sayap kanan Israel Tsav 9, melakukan serangan terhadap konvoi bantuan kemanusiaan yang dikirim ke Gaza. Pada Senin (13/5/2024), mereka memblokir truk di pos pemeriksaan Tarqumiya.
Pos tersebut berada di perbatasan yang melintasi Tepi Barat yang dicaplok Israel secara ilegal, di sebelah barat kota Hebron.
Aktivis perdamaian Israel, Sapir Sluzker Amran, mengatakan pada Selasa (14/5/2024), kelompok itu melemparkan bantuan makanan ke tanah. Dia mengatakan, penyerang sebagian besar adalah pemukim Israel dan ekstremis.
3. Penyerang merupakan aktivis dan pemukim ilegal Israel

Amran mengambil video dan foto ketika insiden terjadi. Dia menunjukkan para penyerang menaiki truk bantuan dan melemparkan paket bantuan ke pinggir jalan.
Dalam rekaman gambar yang lain, para penyerang membuang tepung dan beras dari karung besar yang ada di kendaraan.
"Kebanyakan dari mereka adalah pemukim. Mereka juga tinggal di sana, mereka adalah pemukim di pemukiman di wilayah tersebut. Tema umum di antara mereka semua adalah bahwa mereka berasal dari kelompok Zionis sayap kanan," katanya dikutip CBS News.
"Aliran nasionalis religius, demikian kami menyebutnya," tambahnya.
Polisi Israel dikabarkan telah membuka penyelidikan untuk mencari kejelasan tentang insiden penyerangan truk bantuan kemanusiaan tersebut.