Inflasi DKI Jakarta 2,63 Persen, Harga Bensin Biang Keroknya

Jakarta, IDN Times - Inflasi di DKI Jakarta naik sebesar 2,63 persen (yoy) sampai April 2022. Angka ini lebih rendah dari angka inflasi nasional 3,47 persen (yoy). Adapun inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yakni sebesar 0,91 persen (yoy).
“Komoditasnya, yang jadi penyebab adalah bensin, khususnya nonsubsidi seperti pertamax dan solar dex ada kenaikan sehingga jadi penyumbang utama dari inflasi,” kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jakarta, Endang Kurnia Saputra, kepada wartawan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (10/5/2022).
1. Bensin jadi penyebab utama inflasi

Endang mengatakan, bensin menjadi penyebab inflasi lantaran adanya kenaikan konsumsi dari kelompok transportasi pada saat musim libur lebaran 2022.
Selain itu, kenaikan harga bahan bakar non-subsidi dan permintaan transportasi udara menjelang libur Idul Fitri.
2. Tekanan inflasi tahun berjalan disumbang komoditas energi

Sementara itu, tekanan inflasi tahun berjalan bersumber dari komoditas bensin, daging ayam, bahan bakar rumah tangga (elpiji), angkutan udara, dan emas perhiasan.
“Kenaikan bensin dan gas elpiji bersumber dari kenaikan bensin dan gas elpiji nonsubsidi,” terangnya.
3. Tarif angkutan udara menyumbang inflasi

Adapun, tekanan inflasi daging ayam ras terjadi akibat implementasi kebijakan culling dan cutting hatched egg (HE).
“Kenaikan tarif angkutan udara didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat terutama menjelang HBKN Idul Fitri. Lebih lanjut, kenaikan emas global juga memengaruhi kenaikan harga emas perhiasan DKI Jakarta,” ujar dia.