Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Nama 6 Laskar FPI Korban Tewas Saat Bentrokan, Usia 20-30 Tahun

Dok.IDN Times/Istimewa

Jakarta, IDN Times - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Front Pembela Islam (FPI) mengeluarkan surat pernyataan terkait peristiwa bentrokan di tol Jakarta-Cikampek KM 50, Karawang Timur, yang melibatkan anggota laskar FPI pengawal Rizieq Shihab dengan anggota kepolisian, pada Senin, 7 Desember 2020.

Dalam keterangan terulis yang diterima IDN Times pada Selasa (8/12/2020) itu, DPP FPI membeberkan kronologi kejadian dan juga para korban yang meninggal dalam bentrokan tersebut.

1. Nama-nama keenam korban tewas

IDN Times/Muhamad Iqbal

Dalam keterangan terulis tersebut, DPP FPI menyatakan keenam korban anggota laskar FPI yang merupakan bagian dari tim pengawal Rizieq Shihab itu berusia antara 20 sampai 30-an tahun. Jenazah mereka masih berada di Rumah Sakit Polri, Jakarta. 

Berikut daftar nama-nama korban yang meninggal:
Andi Oktiawan (kelahiran Jakarta, 29 Oktober 1987)
Ahmad Sofiyan/Ambon (kelahiran Jakarta, 06 Juli 1994)
Faiz Ahmad Syukur/Faiz (kelahiran 15 September 1998)
Muhammad Reza/Reza (kelahiran Jakarta, 07 Juni 2000)
Lutfi Hakim (kelahiran 27 September 1996)
Muhammad Suci Khadavi (kelahiran tahun 1999).

2. Ada delapan mobil rombongan Rizieq Shihab

Ilustrasi massa FPI (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Ketua Umum DPP FPI Ahmad Sobri Lubis mengatakan DPP FPI menyatakan para korban tersebut adalah rombongan yang ada dalam satu dari empat mobil tim pengawal Rizieq bersama keluarga. Rombongan terdiri dari delapan mobil, yaitu empat mobil yang mengangkut keluarga Rizieq dan empat mobil laskar FPI sebagai tim pengawal.

Sobri mengklaim mobil pengawal Chevrolet B 2152 TBN itu sempat dikepung dan diserang oleh para penguntit rombongan. Namun mereka mengklaim tidak tahu keadaan para korban sampai Kapolda Metro Jaya menggelar konferensi pers dan mengumumkan keadaan para korban.

“Ketika Kapolda Metro Jaya melakukan konferensi pers dan memberikan informasi bahwa enam laskar tersebut ditembak mati, barulah kami mengetahui kondisi keenam orang laskar yang ada dalam mobil Chevrolet sudah dalam keadaan syahid,” kata dia.

3. Kronologi bentrokan versi FPI

Laskar FPI (Dok. Lembaga Informasi Front)

Menurut Sobri peristiwa di dekat pintu Tol Karawang Barat itu bermula dari gangguan yang dilakukan para penguntit terhadap rombongan Rizieq, ang belakangan dikeahui sebagai aparat. Aparat tidak berseragam yang menguntit mereka berupaya masuk ke dalam barisan konvoi Rizieq dan melakukan manuver untuk mengganggu, memepet, dan memecah barisan konvoi rombongan IB HRS.

“Perlu kami tekankan bahwa sejak penguntitan di rumah IB HRS (Rizieq) di Sentul, para laskar pengawal IB HRS tidak pernah ditunjukkan oleh para penguntit, identitas berupa KTA polisi, surat tugas maupun identitas lain sebagai aparat hukum. Sehingga laskar pengawal IB HRS memahami bahwa orang-orang yang menguntit adalah orang tidak dikenal yang ditugaskan mengganggu dan mengancam keselamatan IB HRS dan keluarga,” katanya.

“Respons dari para laskar pengawal dan pengamanan rombongan IB HRS dan keluarga adalah menjauhkan para pengganggu tersebut, yang diakui belakangan oleh polisi sebagai aparat tidak berseragam tersebut, agar kendaraan para aparat tidak berseragam tersebut menjauhi IB HRS dan keluarga agar tidak menjadi ancaman bagi keselamatan IB HRS dan keluarga,” sambung Sobri.

4. Polisi dan FPI saling tuding siapa lebih dulu menyerang

IDN Times/Sukma Shakti

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran sebelumnya mengatakan aparat kepolisian terlibat bentrok dengan pendukung Pendiri Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, KM 50 pada Senin (7/12/2020) pukul 00.30 WIB.

"Telah terjadi penyerangan terhadap anggota Polri yang sedang melaksanakan tugas penyelidikan terkait rencana pemeriksaan MRS (Rizieq Shihab) yang dijadwalkan berlangsung hari ini, jam 10.00 WIB," ujarnya di Polda Metro Jaya, Senin.

Fadil mengatakan kejadian ini berawal dari informasi adanya pengerahan massa pada saat proses pemeriksaan Rizieq di Polda Metro Jaya. Maka dari itu pihak polisi akhirnya melakukan penyidikan terkait informasi tersebut.

Namun, ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga sebagai pengikut Rizieq, kendaraan petugas malah halangi. "Ketika anggota mengikuti kendaraan yang diduga adalah pengikut Rizieq petugas dipepet, kemudian diserang menggunakan senjata api dan senjata tajam," ujar Fadil.

Sementara, Sekretaris Umum FPI Munarman membantah pernyataan polisi dan meminta polisi membuktikan ada aksi tembak-menembak dalam peristiwa bentrok antara anggota kepolisian dengan laskar FPI.

"Buktikan. Polisi yang diserang itu yang mana? Kalau ada tembak-menembak berarti kan ada korban juga dari pihaknya kepolisian. Ini kan tidak ada," kata dia, saat menggelar konferensi pers di Petamburan, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari siaran langsung di channel YouTube eradotid, Senin (7/12/2020).

Munarman menyebutkan, enam anggota laskar FPI yang tewas dalam kejadian tersebut disebutnya dibunuh. "Saya kira yang jelas sudah enam orang dibunuh," kata dia.

Munarman juga menyebut laskar FPI dalam posisi tidak melawan. Ia juga membantah tudingan polisi yang menyebut laskar FPI memiliki senjata api. "Kami pastikan FPI dan laskar FPI tidak pernah menggunakan senjata api," kata dia.

Munarman mengatakan tidak ada kaitan antara pemanggilan Rizieq ke Polda Metro Jaya dengan insiden penembakan ini.

"Habib Rizieq sudah dipanggil dan kita sudah mendatangi pengacara kita hari ini. Tidak ada kaitannya peristiwa ini dengan Habib Rizieq. Pemanggilan itu proses hukum biasa,” kata dia.

Munarman juga membantah pernyataan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran soal informasi adanya pengerahan massa pada saat proses pemeriksaan Rizieq di Polda Metro Jaya yang seharusnya digelar hari ini.

"Mestinya kalau polisi dalam upaya penyidikan, ada surat. Kan surat sudah diserahkan, apalagi? Habib Rizieq tinggal datang atau tidak. Kalau tidak kan ada upaya hukum yang mereka gunakan. Tidak perlu ada kuntit menguntit,” katanya.

Share
Topics
Editorial Team
Rehia Sebayang
Rochmanudin Wijaya
3+
Rehia Sebayang
EditorRehia Sebayang
Follow Us