Pelaku Belum Terungkap, Korban Teror di Bekasi Bakal Lapor DPR

- Polisi belum ungkap pelaku teror dan penyiraman air keras terhadap pria di Bekasi
- Keluarga korban was-was dengan adanya orang tidak dikenal mendekati rumah
Bekasi, IDN Times - Polres Metro Bekasi Kota belum mengungkap pelaku teror dan penyiraman air keras terhadap pria berinisial VU (38) yang terjadi di wilayah Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Adik korban, TA mengatakan, pihaknya akan melaporkan peristiwa itu ke Komisi III DPR RI agar mendesak polisi untuk segera menangkap pelaku.
"Saya minta tolong dibantu follow up, karena ini saya juga akan pergi ke Komisi III DPR RI kalau kayak begini," katanya saat dikonfirmasi, Senin (9/12/2024).
1. Korban merasa was-was

TA menyampaikan, aksi teror yang diterima kakaknya sejak Juli 2024 membuat keluarganya was-was saat ada orang tidak dikenal (OTK) mendekati rumahnya.
"Iya setiap hari saya lihat CCTV, kayak ada yang ngintai atau gak. Saya takut ada orang jahat datangi rumah saya," kata dia.
Selain itu, TA dan anggota keluarga lainnya pun tidak berani keluar rumah dan lebih sering beraktivitas di dalam.
"Iya saya sih mengurangi aktivitas saya di luar, jangan sampai ada teror lain, seperti yang bilang saya suka lihat CCTV kalau ada yang mencurigakan saya langsung kirim ke polisi," kata dia.
2. Korban sudah dimintai keterangan

VU yang menjadi korban penyiraman air keras oleh orang tak dikenal di Jalan Pratama 2, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi pada Sabtu (30/11/2024).
Peristiwa yang terjadi tak jauh dari rumah korban itu membuatnya mengalami luka bakar hingga 60 persen dan harus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo, Jakarta.
TA menyampaikan, setelah pulang dari rumah sakit, kakaknya menyempatkan diri ke Polsek Medan Satria untuk menjalani pemeriksaan polisi.
"Terakhir kakak saya sudah BAP (berita acara pemeriksaan), pulang dari rumah sakit langsung mampir ke Polsek," kata TA.
3. Teror yang pernah diterima korban

Sebelumnya, mobil VU juga menjadi sasaran perusakan orang tak dikenal saat kendaraannya diparkir di depan rumah.
Adik korban lainnya, Efrinaldi (35) menceritakan, peristiwa perusakan itu sudah terjadi sebanyak lima kali. Peristiwa pertama terjadi pada awal Agustus 2024, peristiwa kedua terjadi pada September, peristiwa ke tiga hingga ke lima terjadi pada Oktober 2024.
"Ini yang sudah ke 5 kali. Yang pertama itu waktu itu jalannya lagi dicor mobil dipindahin parkir di masjid, saat itu ban mobil ditusuk empat-empatnya," kata dia kepada jurnalis, Selasa (22/10/2024).
Efrinaldi mengatakan, peristiwa kedua terjadi pukul 03.30 WIB. Saat itu, mobil kakaknya dilempar batu di bagian kaca hingga pecah.
Peristiwa ketiga dan keempat, lanjut Efrinaldi, pelaku menggunakan palu untuk memecahkan kaca mobil bagian belakang.
Sementara peristiwa ke lima, mobil kakaknya dirusak dengan menggunakan molotov pada Senin (21/10/2024) sekitar pukul 14.45 WIB. Kejadian itu diketahui oleh istri Efrinaldi yang mendengar suara ledakan.