Kronologi 4 Anak Tewas Berjajar di Jagakarsa

Keluarga pingsan saat melihat 4 anak P dan D tewas

Jakarta, IDN Times - Sebanyak empat orang anak ditemukan tewas di dalam sebuah kamar kontrakan di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023). Pemilik kontrakan, Asmaro Dwi (64), menjelaskan kronologi empat anak tewas berjajar di Jagakarsa atau di dalam kontrakannya.

Awalnya, Asmoro diminta sang adik untuk membuka kontrakan miliknya yang ditempati P sejak Agustus 2022. Ia pun mengaku heran mengapa diminta membuka kontrakan tersebut.

“Adik saya Whatsapp ke saya, dua adik saya, 'tolong lihat kontrakan pakai kunci'. Karena di-WhatsApp Pak Panca begini, 'sementara numpang di rumah teman, Kamis baru pulang',” kata Asmoro saat ditemui di rumahnya yang tak jauh dari lokasi.

“Saya di-WA adik-adik saya, ‘tolong lihat kontrakan dong, kayaknya ada tikus kali mati, bau busuk',” imbuhnya.

Baca Juga: Kasus 4 Anak Tewas Dibunuh Ayah di Jagakarsa Naik ke Penyidikan

1. Asmoro dan warga mencium bau busuk dari dalam kontrakan

Kronologi 4 Anak Tewas Berjajar di JagakarsaPemilik kontrakan 4 anak tewas berjajar di Jagakarsa, Asmoro Dwi (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Ketika datang ke rumah kontrakan yang ditempati P, Asmoro melihat kondisi rumah dengan lampu menyala tanpa suara anak-anak. Ia pun mencium aroma tak sedap dari dalam kontrakan.

“Saya bilang, iya dari sini kok baunya nyengat banget'. Terus saya pulang, adik saya malah marah, 'ambil kunci dong'. Terus saya bilang, 'sabar, semua ada prosedur. Meski ini rumah saya, tapi kan sudah dikontrakin',” ujarnya.

2. Rumah kontrakan P dibuka paksa oleh keluarga P dan D

Kronologi 4 Anak Tewas Berjajar di JagakarsaIlustrasi TKP (IDN Times/Mardya Shakti)

Asmoro kemudian menghubungi keluarga D, dan meminta izin untuk membuka paksa kontrakan lantaran tak memiliki kunci duplikat. Keluarga D pun mengutus seseorang ke lokasi.

“Pas itu saya panggil si Budi yang biasa bantuin saya. 'Mas tolong kita bongkar karena 15 kali saya telepon bapak (P) gak ada balasan, jadi kita bongkar aja nih banyak saksinya'. Dia bilang 'jangan bude nanti kena pasal',” ujar Asmoro.

“Ini udah ada saksi Pak RT, adiknya sendiri (D) udah ada, WA saya ke istrinya, kita bongkar. Akhirnya tiga jam karena biarpun rumah kontrakan saya selalu safety dipersiapkan. Itu tiga jam tukang kunci sampai nyerah tetap gak bisa buka, akhirnya kakak Panca ada, pihak ade istrinya ada. Ditendang berdua langsung jebol,” imbuhnya.

3. Kakak P dan adik D pingsan setelah melihat kondisi tewasnya 4 anak

Kronologi 4 Anak Tewas Berjajar di JagakarsaIlustrasi pembunuhan. ANTARA FOTO/Risky Andrianto

Asmoro saat itu berada di teras rumah dan hanya memantau proses buka pintu kontrakannya. Setelah pintu berhasil dibuka, suami Asmoro, kakak P dan adik D masuk ke dalam rumah.

“Pas itu 'coba deh keluarganya dulu masuk' sambil suami saya masuk teriak 'astagfirullah' Pak RT terus adenya 'kenapa jadi gini'. Kakaknya langsung nangis,” ujar Asmoro.

Keluarga P dan D yang melihat kondisi tersebut pun pingsan. Ketua RT kemudian meleporkan kejadian itu ke polisi.

“Datanglah Kantibmas, kebetulan tetangga sebelah kan polisi akhirnya dia juga datang,” imbuhnya.

Baca Juga: Empat Bocah Tewas di Jagakarsa, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Topik:

  • Sunariyah
  • Mohamad Aria

Berita Terkini Lainnya