Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Isu ISIS Berlanjut, Ini Ancaman Gangguan Keamanan 2019

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Jakarta, IDN Times - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian menyebutkan isu terorisme dan radikalisme masih menjadi potensi pengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat pada 2019.

Kapolri mengatakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) masih bergerak di level internasional. Hal ini yang menyebabkan terorisme masih menjadi ancaman.

1. ISIS menggerakan jaringan ke luar negeri

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Tito memperingatkan ISIS masih akan terus menggerakan jaringannya ke berbagai negara, baik di negara-negara di Eropa, Amerika Serikat, maupun Asia Tenggara. 

“Selagi mereka belum bisa selesai sepenuhnya, mereka akan berupaya menggerakkan jaringan mereka di luar negeri, agar bergerak juga mengalihkan perhatian seperti di Eropa, Amerika, dan Asia Tenggara,” kata Tito di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Kamis (27/12).

2. Polri tambah kekuatan Densus 88

xx

Untuk memerangi terorisme, Tito pun siap menambahkan kekuatan Densus 88. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kelompok-kelompok teroris dan radikalis yang mungkin bergerak.

“Saya sudah menambah kekuatan Densus 88 menjadi double. Satgas di tingkat Polda dan UU Nomor 5 Tahun 2018 yang membolehkan kita melakukan upaya penegakkan hukum lebih cepat kepada mereka,” kata dia.

3. Kapolri optimis dapat mengatasi ancaman

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Meski banyak ancaman terorisme dan radikalisme yang bisa saja muncul, Tito optimis, Indonesia dapat memerangi ancaman-ancaman tersebut.

“Meskipun ada potensi ancaman, tapi dengan ada yang kemampuan yang lebih kuat, dan UU yang lebih kuat kita bisa mengatasi mereka,” kata Kapolri.

4. Ancaman lain yang mungkin terjadi pada 2019

Ilustrasi anggota pasukan Densus 88 Antiteror (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Tito juga menyebutkan ancaman lain yang diprediksi masih akan terjadi pada 2019. Ancaman tersebut antara lain gangguan kelompok bersenjata, konflik sosial, kejahatan siber, dan juga narkoba.

Menurut Kapolri untuk memerangi terorisme dan ancaman keamanan lainnya, Polri akan memperkuat Densus 88. 

5. Terorisme di Indonesia pada 2018

xxx

Sepanjang 2018, kata Kapolri, ancaman-ancaman yang kerap terjadi di Indonesia. di antaranya aksi terorisme. Seperti pengeboman tiga gereja di Jawa Timur.

Tindak radikalisme di Indonesia juga masih kerap terjadi, seperti tindakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us