Jurnalis Ungkap Kasus Burning Sun, Alami Bullying hingga Keguguran

- Skandal kekerasan seksual di industri KPop kembali terungkap lewat film dokumenter Burning Sun oleh BBC.
- Dua jurnalis, Park Hyo Sil dan Kang Kyung-Yoon, mengalami teror, ancaman, hingga perundungan saat mengungkap kasus ini.
Jakarta, IDN Times - Skandal kasus kekerasan seksual di antara para idol KPop kembali diperbincangkan usai film dokumenter Burning Sun dirilis oleh BBC, Minggu (19/5/2024).
Salah satunya, nama Seung Ri, mantan anggota Big Bang menjadi sorotan lagi. Sejumlah jurnalis berkontribusi mengungkap dalam kasus ini ke permukaan lewat media mereka.
Namun, sepanjang perjalanan kasus ini terungkap, para jurnalis itu menghadapi berbagai kondisi mulai dari teror, ancaman, hingga salah satunya bahkan keguguran.
Ada dua jurnalis perempuan, yakni Park Hyo Sil, jurnalis yang berbasis di Seoul, dan Jurnalis Kang Kyung-Yoon, jurnalis hiburan dari SBSM, stasiun penyiaran terbesar di Korea Selatan.
Berikut pengalaman dan kesulitan dua jurnalis itu dalam mengungkap skandal kasus seks di negara itu dilansir dari dokumenter BBC World Service.
1. Polisi sebut kasus awal Jung Joon-Young dibesar-besarkan oleh pers

Hyo Sil seorang reporter surat kabar mendapat panggilan dari atasannya soal informasi kasus ini dari polisi. Ini berkaitan dengan rekaman seks diam-diam seorang selebriti Jung Joon-Young.
Dari sini, dia mulai mengangkat soal kasus Jung Joon-young asal grup musik Drug Restaurant. Kekasih Joon -young memberikan tuduhan kasus bahwa dia direkam diam-diam saat berhubungan seksual atau di Korea Selatan disebut “Molka”
Usai diangkat sebagai berita, kasus ini membuat heboh negeri gingseng tersebut. Joon-Young dan tim manajemennya bergerak menyatakan bahwa insiden itu kata polisi dibesar-besarkan oleh pers.
2. Hyo Sil yang tengah hamil alami berbagai macam komentar kasar, hingga keguguran

Netizen dengan cepat menuduh pacar Joon-Young berbohong dan menuduh Hyo Sil sebagai penjahat atas pemberitaannya.
“Opini publik membingkai Jung sebagai korban yang tidak bersalah. Hal ini menciptakan sebuah narasi di mana media adalah penjahatnya,” kata dia dalam rekaman wawancara dengan BBC.
Hyo Sil kala itu tengah hamil, dan mengalami berbagai macam komentar kasar di media sosial hingga email berisi umpatan. Bahkan foto wajah dan tubuhnya dihina lewat unggahan di media sosial. Dia juga menerima panggilan telepon dini hari.
“Serius, matilah Park,” tulis salah satu komentar pada Hyo Sil.
Hyo Sil memang jadi orang pertama yang melaporkan kasus Jung Joon-Young dan diserang oleh para penggemarnya.
“Saat itu, saya sedang hamil dan saya sangat terkejut. Saya sangat hancur secara mental sehingga keluar rumah pun sulit,” kata dia.
Dia mengalami dua kali keguguran dan hingga saat ini, dia tak memiliki anak. Namun, sebagai jurnalis mengawal kasus ini, Hyo Sil menyatakan bahwa kasus ini harus diungkap.
“Itu sangat sulit, tapi saya tidak bisa berhenti. Karena saya merasa jika saya melakukannya, mereka akan menang, dan banyak jurnalis perempuan lainnya yang mengalami dampak serupa. Jadi saya pikir saya harus menanggungnya kali ini,” tuturnya.
3. Jurnalis alami ketakutan saat meliput dan tengah hamil

Sementara jurnalis lainnya, Kang Kyung-Yoon juga mengalami pengalaman yang sama dengan Hyo Sil. Dia diolok-olok selama bertahun-tahun atas liputannya soal kasus tersebut.
Dia tidak menemukan rekaman Joon-Young dan kekasihnya pada 2016, namun dia menemukan sebuah grup chat yang berisi kumpulan video serta kekerasan seksual pada sejumlah perempuan yang dibagikan dan direkam diam-diam.
Salah satu anggota grup itu adalah Jung serta beberapa bintang K-pop pria lainnya, yakni Choi Jong-hoon, gitaris utama band rock FT Island, hingga Seungri, bintang besar yang pernah jadi anggota dari supergrup K-pop angkatan kedua, BigBang.
“Melihatnya secara real time sungguh menyakitkan untuk ditonton,” kata dia.
Hingga akhirnya, Seungri membuka club “Burning Sun” di sebuah hotel terkenal dan mulailah terungkap kasus kekerasan seksual di dalamnya, mulai dari penggunaan obat, hingga hubungan seksual tanpa persetujuan para perempuan.
Dalam kerja jurnalisnya, Kang Kyung-Yoon mengalami berbagai perundungan.
"Saat itu aku sedang hamil, Jadi mereka memanggilku femi-bitch. Femi-bitch yang hamil. Femi-bitch sayap kiri," ujarnya.
Dia juga sedang hamil kala itu dan punya kekhawatiran antara mengungkap kasus di tengah serangan padanya dan kondisi tubuhnya. Dia mengalami pelecehan verbal dan perundungan pada anaknya
“Itu adalah pertama kalinya dalam hampir lima tahun pernikahan saya berhasil hamil, jadi saya sangat takut, kalau-kalau sesuatu terjadi pada bayi saya. Hati saya sangat kesepian dan lelah,” katanya.