Kampus Dibuka Juli, Pemkot Malang Ingatkan Sarana Protokol Kesehatan
.jpg)
Malang, IDN Times - Kota Malang menyambut positif pernyataan Sekretaris Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi menyatakan perguruan tinggi atau kampus diizinkan melakukan kelas tatap muka pada bulan Juli 2021 mendatang. Rencananya, kelas tatap muka tersebut bakal dimulai kembali setelah proses vaksinasi COVID-19 pada dosen maupun mahasiswa.
1. Ingatkan prokes tetap yang utama
.jpg)
Meski menyambut positif, Wali Kota Malang, Sutiaji menjelaskan bahwa protokol kesehatan tetap harus menjadi acuan utama. Meskipun sudah dilakukan vaksinasi bukan berarti seseorang tak bisa terpapar COVID-19.
"Sudah pasti protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat dan disiplin," ucap Wali Kota Malang, Sutiaji, Rabu (10/3/2021).
2. Penerapan prokes tak jauh berbeda dengan sekolah
.jpg)
Lebih jauh, Sutiaji menjelaskan bahwa skema penerapan protokol kesehatan di lingkup kampus hampir sama dengan di sekolah. Salah satunya terkait kewajiban menggunakan masker, menjaga jarak. Lalu pihak kampus juga harus menyediakan tempat untuk cuci tangan atau gampangnya harus memperhatikan 6M.
"Kami akan meminta Dinas Kesehatan untuk benar-benar memastikan bahwa prokes diterapkan dengan baik. Harus dilakukan simulasi terlebih dahulu sebelum dimulai kelas tatap muka," imbuhnya.
3. Segera lakukan simulasi kelas tatap muka
.jpg)
Sebelumnya, Pemkot Malang sendiri sudah merencanakan untuk melakukan simulasi. Tidak hanya untuk kampus, simulasi juga digelar di sekolah-sekolah yang rencananya juga bakal kembali dibuka pada Juli. Namun, Sutiaji menyebut bahwa protokol kesehatan tetap sebagai acuan dalam proses simulasi sebagaimana juga saat kelas tatap muka benar-benar dilakukan.
"Dalam waktu dekat akan kami lakukan proses simulasi kelas tatap muka," katanya.
4. Sekolah dan kampus harus bersiap diri
.jpg)
Setelah ada pernyataan tersebut, Sutiaji menyebut bahwa baik kampus dan sekolah harus mulai menyiapkan sarana dan prasana. Terutama yang berkaitan dengan protokol kesehatan. Semakin lengkap sarana dan prasarana, maka akan semakin mudah menjalankan protokol kesehatan.
"Masing-masing sekolah maupun kampus harus mempersiapkan semuanya. Simulasi protokol kesehatan juga harus dimaksimalkan dengan baik," tutupnya.