Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kapal Induk USS Nimitz Lewati Aceh, TNI: AS Gunakan Hak Lintas Transit

1000004864-Photoroom.png
Kapal Induk USS Nimitz ketika melewati perairan Aceh. (Dokumentasi media sosial)
Intinya sih...
  • TNI AL membolehkan kapal USS Nimitz melintas karena tak membawa ancaman.
  • Semula USS Nimitz akan berlabuh di Vietnam lalu tiba-tiba dibatalkan.
  • Trump akan putuskan ikut menyerang Iran atau tidak dalam dua pekan ke depan.

Jakarta, IDN Times - Mabes TNI membenarkan kapal induk Amerika Serikat (AS) USS Nimitz melewati perairan Aceh. Berdasarkan data yang diperoleh TNI Angkatan Laut (AL), USS Nimitz mengaktifkan identifikasi otomatis (AIS) di posisi Traffic Separation Scheme (TSS) ketika berada di utara Belawan pada 17 Juni 2025 lalu.

Pergerakan kapal induk milik Negeri Paman Sam itu kemudian dikaitkan diduga terkait dengan rencana AS yang bakal ikut peperangan Iran dan Israel.

Kepala pusat penerangan Mabes TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan kapal induk tersebut menggunakan hak lintas transit.

"Sesuai dengan ketentuan dalam Konvensi Hukum Laut Internasional (UNCLOS) 1982, kapal-kapal asing, termasuk kapal perang, diperbolehkan melintas tanpa harus meminta izin kepada negara pantai, selama tetap mematuhi aturan pelayaran internasional dan tidak membahayakan keamanan wilayah yang dilintasi, maka tak ada masalah," ujar Kristomei ketika dikonfirmasi pada Sabtu (21/6/2025).

Jenderal bintang satu itu menambahkan TNI senantiasa memantau setiap aktivitas pelayaran asing di wilayah yurisdiksi nasional. Langkah itu merupakan bagian dari upaya menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah laut Indonesia.

"Seluruh satuan TNI yang terkait tetap siaga dan melakukan koordinasi dalam rangka menjamin stabilitas dan kepentingan nasional di wilayah perairan strategis nasional," bebernya.

Pergeseran kapal induk USS Nimitz itu sempat diabadikan oleh nelayan Aceh. Video ketika kapal tersebut lewat kemudian menjadi viral di media sosial.

1. TNI AL membolehkan kapal USS Nimitz melintas karena tak membawa ancaman

Screenshot_20250620-211018_Instagram.jpg
Ilustrasi kapal induk milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) USS Nimitz. (www.instagram.com/@nimitz_cvn68)

Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama Tunggul juga menyampaikan pernyataan senada dengan Mabes TNI. Laksama Tunggul menambahkan pihaknya tetap membolehkan kapal induk USS Nimitz itu melewati perairan Aceh karena mereka tidak memiliki niat mengancam.

"Sehingga berlaku hak lintas damai sesuai dengan Unclos 82 dan history track USS Nimitz terpantau mulai dari Laut Natuna Utara," kata Tunggul pada Jumat kemarin.

Ia mengatakan TNI AL terus memantau kapal-kapal yang melintas di Indonesia, khususnya Selat Malaka.

"Pemantauan baik menggunakan sistem surveillance maupun unsur-unsur patroli terhadap seluruh kapal yang melintas di Perairan Selat Malaka," ujarnya.

2. Semula USS Nimitz akan berlabuh di Vietnam lalu tiba-tiba dibatalkan

Screenshot_20250620-213541_Instagram.jpg
Jet tempur Angkatan Laut AS meluncur dari kapal induk USS Nimitz. (www.instagram.com/@nimitz_cvn68)

Laporan laman Navy Times yang dikutip pada Jumat kemarin mengatakan, kapal induk USS Nimitz meninggalkan area Laut China Selatan sejak Senin lalu. Padahal, semula kapal induk itu akan berlabuh sejenak di Kota Danang, Vietnam.

Bahkan, sebuah resepsi formal untuk menyambut kapal tersebut yang dijadwalkan hari ini, tiba-tiba dibatalkan. Dua sumber, termasuk seorang diplomat membenarkan pembatalan resepsi formal itu. Salah seorang narasumber di Kedutaan AS di Hanoi mengatakan pembatalan itu disebabkan instruksi operasional yang mendesak.

Sejumlah pihak menduga USS Nimitz berlayar menuju ke Timur Tengah. USS Nimitz pada pekan lalu melakukan operasi keamanan di Laut China Selatan. Situs resmi Panglima Armada AS menyebut operasi itu merupakan kegiatan rutin sebagai bentuk kehadiran AL AS di kawasan Indo Pasifik.

3. Trump akan putuskan ikut menyerang Iran atau tidak dalam dua pekan ke depan

Presiden AS Donald Trump (instagram.com/potus)
Presiden AS Donald Trump (instagram.com/potus)

Sementara, Presiden Amerika Serikat, Donald J. Trump akan memutuskan apakah ikut membantu sekutu terdekatnya Israel untuk menyerang Iran atau tidak dalam dua pekan mendatang. Bila Negeri Pam Sam ikut serta dalam peperangan ini, maka dapat menarik negara lainnya untuk bergabung. Rusia pun mengaku siap membantu sekutunya, Iran.

Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt pada Kamis kemarin mengatakan Trump menyampaikan pesan secara langsung terkait peluang AS ikut terlibat dalam peperangan Iran melawan Israel. "Berdasarkan fakta ada kemungkinan substansial negosiasi yang mungkin atau tidak mungkin terjadi dengan Iran dalam waktu dekat, saya akan membuat keputusan apakah ikut (berperang) atau tidak dalam dua minggu ke depan. Itu adalah kutipan langsung dari Presiden Trump," ujar Leavitt seperti dikutip dari stasiun berita Al Jazeera pada Jumat kemarin.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us