Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kapolri Beri Karpet Merah pada Casis Bintara Polri Korban Begal

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuka pelaksanaan Rapim Polri di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan, Kamis (29/2/2024). (dok. Humas Polri)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuka pelaksanaan Rapim Polri di Gedung Tribrata, Jakarta Selatan, Kamis (29/2/2024). (dok. Humas Polri)
Intinya sih...
  • Kapolri memberikan penghargaan kepada Satrio Mukhti yang menjadi korban begal hingga jari tangannya putus di Jakarta Barat
  • Satrio direkrut untuk ikut pendidikan Bintara Polri melalui jalur khusus disabilitas karena keberaniannya melawan komplotan begal
  • Satrio berharap masih bisa mengikuti rangkaian tes bintara Polri meskipun telah dua kali mengikuti tes tersebut
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan penghargaan kepada calon siswa Bintara Polri yang menjadi korban begal hingga jari tangannya putus di Kebun Jeruk, Jakarta Barat (Jakbar), Satrio Mukhti (18).

Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, Kapolri merekrut Satrio untuk ikut pendidikan Bintara Polri melalui jalur khusus disabilitas.

“Bapak Kapolri prihatin dengan kejadian yang dialami casis tersebut. Namun Bapak Kapolri pun bangga, casis tersebut memiliki keberanian melawan komplotan begal, dan casis tersebut tetap semangat ingin mengikuti rekrutmen,” kata Dedi dalam keterangan tertulis, Jumat (17/5/2024).

"Sehingga Bapak Kapolri memberikan penghargaan kepada adik kita, Satrio Mukhti, diterima sebagai anggota Polri," imbuhnya.

1. Cerita Satrio sempat berduel dengan begal

Casis Bintara Polri korban begal di Kebon Jeruk (Dok. Istimewa)
Casis Bintara Polri korban begal di Kebon Jeruk (Dok. Istimewa)

Satrio Mukhti dibegal di Jalan Arjuna, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Satrio sempat berduel melawan pelaku bersenjata golok.

"Awalnya saya tidak melihat dia bawa senjata tajam, jadi berantem pertama tidak membawa senjata tajam. Sempat satu lawan satu," ujar Satrio.

Peristiwa itu terjadi ketika Satrio berangkat untuk tes psikotes bintara Polri pukul 04.00 WIB ke SMK Media Informatika Pasanggrahan, Jakarta Selatan pada Sabtu (11/5/2024).

"Pelaku itu satu motor tapi tiga orang. Pas berantem itu orang pertama kalah, tapi temannya yang tengah langsung turun dan ngeluarin senjata tajam," kata Satrio.

2. Jari kelingking Satrio hampir putus karena tebasan golok

Begal beraksi di Kota Bekasi. (Istimewa)
Begal beraksi di Kota Bekasi. (Istimewa)

Pelaku yang membawa golok langsung mengayunkan senjatanya ke arah Satrio. Secara spontan, Satrio mencoba menangkis golok tersebut hingga akhirnya jari kelingking korban hampir putus.

"Pertama pas dibacok saya nggak merasa tangan saya kena, karena saya merasa nangkisnya pegangan goloknya. Dua kali dibacok, tangan dan kaki, alhamdulillah saya pakai helm jadi kepala nggak kena," ujar Satrio.

"Kalau luka yang parah tangan, kaki juga cukup parah. Tulang kelingkingnya putus, tapi masih nyantel, pas operasi saya masih pegang jari saya," imbuhnya.

3. Satrio berharap masih bisa mengikuti rangkaian tes bintara Polri

Ilustrasi 40 Bintara Remaja Baru Nusantara Polres PPU, Jumat 2/12/2022 (IDN Times/Ervan)
Ilustrasi 40 Bintara Remaja Baru Nusantara Polres PPU, Jumat 2/12/2022 (IDN Times/Ervan)

Satrio akhirnya terjatuh, sementara itu para pelaku berhasil membawa kabur motor dan ponsel miliknya. Dengan kejadian yang dialaminya, Satrio berharap masih bisa mengikuti rangkaian tes bintara Polri.

Satrio mengaku telah dua kali mengikuti tes bintara Polri. Menurut dia, menjadi polisi adalah cita-citanya sejak kecil.

"Dengan kejadian ini, jika mimpi saya harus terkubur saya ikhlas. Tapi kalau dengan kejadian ini saya bisa jadi anggota Polri, saya siap," kata Satrio.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us