Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kasus Melonjak, Kemenkes: Siap-Siap Hadapi Gelombang Omicron

Sejumlah tenaga kesehatan berjalan menuju ruang perawatan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.
Sejumlah tenaga kesehatan berjalan menuju ruang perawatan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengimbau masyarakat harus bersiap menghadapi gelombang COVID-19 akibat varian Omicron. Sebab, Omicron memiliki karakteristik penyebaran sangat cepat.

“Jika dilihat dari perkembangannya, konfirmasi Omicron cenderung mengalami peningkatan, dari pemeriksaan SGTF (S Gene Target Failure) kasus probable Omicron pada Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), cenderung meningkat, hasil WGS juga menunjukkan proporsi varian Omicron yang mulai mendominasi,” kata Nadia dalam siaran tertulis, Rabu (12/1/2022).

1. Total sudah ada 506 kasus Omicron

ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Nadia menambahkan, pada Senin (10/1/2021), terjadi penambahan 92 kasus konfirmasi positif Omicron. Sehingga, total kasus Omicron di Indonesia sudah sebanyak 506 kasus.

"Penambahan kasus masih didominasi oleh PPLN, dari 506 kasus konfirmasi Omicron, 84 kasus merupakan transmisi lokal," terangnya.

2. Kasus harian naik dua kali lipat

Sejumlah pasien menjalani perawatan di lorong IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (23/6/2021). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi.
Sejumlah pasien menjalani perawatan di lorong IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (23/6/2021). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi.

Nadia mengungkapkan selain kasus konfirmasi, angka probable Omicron juga terus mengalami peningkatan, sebanyak 1.384 probable Omicron yang didapatkan dari S Gene Target Failure (SGTF).

"Kalau kita perhatikan, juga terlihat peningkatan yang signifikan dari angka kasus harian di mana dari sejumlah 454 menjadi 802, naik hampir dua kali lipat," imbuh Nadia.

3. Kemenkes gencarkan telemedicine

Infografis Alur Telemedicine (IDN Times/Aditya)
Infografis Alur Telemedicine (IDN Times/Aditya)

Namun, dilihat dari tingkat keparahan, mayoritas kasus Omicron tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala ringan. Sehingga, kata Nadia, tidak membutuhkan perawatan yang serius di rumah sakit.

Untuk itu, Kemenkes akan menggencarkan telemedicine yang didedikasikan bagi pasien yang melakukan isolasi di rumah.

“Kami bekerjasama dengan 17 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis bagi pasien COVID-19 yang sedang menjalani isolasi di rumah, agar penanganan pasien dapat dilakukan seluas dan seefektif mungkin,” ucap Nadia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dini Suciatiningrum
EditorDini Suciatiningrum
Follow Us